Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Hidup pada Mahasiswa Farmasi di Universitas Gadjah Mada
NOVIA KUSUMA NINGRUM, Prof. Dr. apt. Agung Endro Nugroho, S.Si., M.Si
2024 | Skripsi | FARMASI
Stres merupakan ketidakseimbangan yang dialami oleh seseorang karena tidak mampu memenuhi tuntutan yang diterimanya sehingga mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup. Mahasiswa Farmasi dilaporkan memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan profesi kesehatan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat stres dan kualitas hidup serta hubungan antara keduanya pada mahasiswa Farmasi di Universitas Gadjah Mada.
Penelitian ini menggunakan survei dengan pendekatan cross sectional menggunakan instrumen kuesioner PSS-10 untuk mengetahui tingkat stres dan WHOQOL-BREF untuk kualitas hidup dengan uji statistik Chi-square. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling pada 124 orang yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa aktif Fakultas Farmasi di Universitas Gadjah Mada dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian, sedangkan kriteria eksklusi meliputi populasi yang memiliki keterbatasan komunikasi dan tidak menjawab kuesioner dengan lengkap.
Hasil analisis menunjukkan persentase responden yang memiliki tingkat stres tinggi 53,23?n kualitas hidup buruk 45,97%. Variabel kontrol yang mempengaruhi tingkat stres secara signifikan yaitu jenis kelamin (p=0,026), usia (p=0,034), jenjang pendidikan (p=0,008), dan pengalaman cemas atau depresi (p=0,014). Tidak ada variabel kontrol yang mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kualitas hidup pada mahasiswa Farmasi di Universitas Gadjah Mada (p=0,000).
Stress is an imbalance experienced by someone because they are unable to meet the demands they receive, thus affecting their health and quality of life. Pharmacy students are reported to have higher levels of stress than other health professions. The aim of this research is to determine the description of stress levels and quality of life as well as the relationship between the two in Pharmacy students at Gadjah Mada University.
This study used a survey with a cross sectional approach using the PSS-10 questionnaire instrument to determine stress levels and WHOQOL-BREF for quality of life with the Chi-square statistical test. Sampling used the accidental sampling method on 124 people who met the inclusion criteria, namely active students at the Faculty of Pharmacy at Gadjah Mada University and were willing to participate in the research, while the exclusion criteria included populations who had limited communication and did not answer the questionnaire completely.
The results of the analysis show that the percentage of respondents who have high stress levels is 53.23% and poor quality of life is 45.97%. Control variables that significantly influence stress levels are gender (p=0.026), age (p=0.034), education level (p=0.008), and experiences of anxiety or depression (p=0.014). There were no control variables that significantly influenced quality of life. There is a relationship between stress levels and quality of life in Pharmacy students at Gadjah Mada University (p=0.000).
Kata Kunci : Stres, Kualitas Hidup, PSS-10, WHOQOL-BREF