Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Swamedikasi dengan Parasetamol pada Masyarakat di Kabupaten Sleman
TSANIA INAS SALSABILA, apt. Anna Wahyuni Widayanti, MPH, Ph.D.
2024 | Skripsi | FARMASI
Swamedikasi merupakan upaya seseorang untuk mengatasi gejala penyakitnya sendiri. Parasetamol umum digunakan dalam swamedikasi untuk meredakan nyeri dan demam. Diperlukan pengetahuan untuk melakukan swamedikasi dengan tepat, aman, dan rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik sosiodemografi, pengetahuan, sikap, dan praktik swamedikasi Parasetamol.
Penelitian ini merupakan penelitian cross
sectional. Data penelitian diambil dengan metode survei menggunakan
kuesioner sebagai instrumen. Pengumpulan
data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berupa google form secara daring pada
bulan November 2023. Jumlah responden penelitian adalah 114 orang. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensial bivariat.
Hasil analisis menunjukkan responden memiliki
pengetahuan cukup
(46,5%) dan sikap
baik (100%)
mengenai swamedikasi Parasetamol. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara
pendidikan dengan pengetahuan (p=0,032), pekerjaan dengan pengetahuan
(p=0,002), pendidikan dengan sikap (p=0,007), serta pengetahuan dengan sikap (p=0,012).
Sebagian besar responden tepat dalam praktik swamedikasi Parasetamol terutama dalam hal dosis (99,1%) dan frekuensi penggunaan (99,1%). Alasan
responden menggunakan Parasetamol adalah untuk indikasi demam (96,6%) karena
Parasetamol mudah didapat (63,2%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, responden memiliki pengetahuan cukup, sikap baik, dan
praktik tepat dalam swamedikasi Parasetamol, serta terdapat hubungan yang signifikan antara
pendidikan dan pekerjaan dengan pengetahuan, pendidikan dengan sikap, dan
pengetahuan dengan sikap.
Self-medication is an individual's effort to address
their own illness symptoms. Paracetamol is commonly used in self-medication to
alleviate pain and fever. Knowledge is required to practice self-medication
appropriately, safely, and rationally. This study aims to understand the
sociodemographic characteristics, knowledge, attitudes, and practices of
self-medication with Paracetamol.
This research is a cross-sectional study. Research data were collected through a survey using a questionnaire as an instrument. Data collection was conducted by distributing a Google Form questionnaire online in November 2023. The total number of research respondents was 114 people. The obtained data were analyzed descriptively and with bivariate inferential statistics.
The analysis results indicate that respondents have
sufficient knowledge (46.5%) and good attitudes (100%) regarding
self-medication with Paracetamol. Statistical tests show a significant
relationship between education and knowledge (p=0.032), occupation and
knowledge (p=0.002), education and attitudes (p=0.007), as well as knowledge
and attitudes (p=0.012). Most respondents are accurate in the practice of
self-medication with Paracetamol, especially in terms of dosage (99.1%) and
frequency of use (99.1%). The reasons respondents use Paracetamol include fever
indications (96.6%) and the ease of obtaining Paracetamol (63.2%). The
conclusion of this study is that respondents have sufficient knowledge, good
attitudes, and accurate practices in self-medication with Paracetamol. There is
a significant relationship between education and occupation with knowledge,
education with attitudes, and knowledge with attitudes.
Kata Kunci : Swamedikasi, parasetamol, pengetahuan, sikap