Prarancangan Pabrik Paraxylene dari Gas Alam dan Metanol melalui Alkilasi Benzene yang Dikombinasikan dengan Reactive Distillation dengan Kapasitas 250.000 Ton/Tahun
Willy Dinata, Prof. Ir. Suryo Purwono, MA.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
2024 | Skripsi | TEKNIK KIMIA
Pabrik Paraxylene
dirancang dengan kapasitas 250.000 ton/tahun dan beroperasi secara kontinyu
selama 330 hari/tahun dan 24 jam/hari. Untuk mencapai target produksi,
dibutuhkan bahan baku metanol sejumlah 20161,84 kg/jam
dan gas alam sejumlah 29472,64 kg/jam.
Produksi diawali dengan
proses dehydrocyclization metana
menjadi benzene, kemudian alkilasi benzene menjadi toluene serta toluene
menjadi xylene. Reaksi berlangsung
secara simultan pada reaktor furnace multitube bersuhu 700oC dan
tekanan 1,5 atm. Katalisator yang digunakan adalah H-ZSM-5 dengan impregnasi
logam Mo untuk memperkecil diameter pori katalis sehingga diperoleh produk paraxylene dengan selektivitas yang
tinggi dibanding isomernya yaitu
97,7%. Pemisahan paraxylene dari
isomernya dilakukan dengan distilasi reaktif. Adapun total yield paraxylene yang
diperoleh mencapai 64%.
Untuk menunjang proses
produksi, diperlukan sejumlah komponen utilitas seperti air sebanyak 37043,20 kg/jam, steam sebanyak 20207,23 kg/jam, udara kering sebanyak
577673,11 kg/jam, bahan bakar
sebanyak 6,59 MMBTU/ton PX, dan listrik sebanyak 0,96 MW. Bahan bakar yang
digunakan merupakan campuran gas H2 dan CH4, sedangkan
kebutuhan listrik akan disuplai secara penuh dari PLN.
Pabrik direncanakan untuk dibangun di daerah
Bontang, Kalimantan Timur dengan luas lahan 84 ha dan mempekerjakan 143 pekerja. Estimasi
pendirian pabrik membutuhkan modal tetap sejumlah US$129.753.329,19
+ Rp1.487.068.652.175,54 serta modal kerja sejumlah US$57.519.724,35 +
Rp47.989.484.760,06. Melalui konversi bahan baku menjadi produk, diperoleh
harga jual 2 kali lipat lebih tinggi dengan keuntungan kotor
sejumlah US$142.860.968,35/tahun.
Analisis ekonomi menunjukkan bahwa pabrik yang dirancang memiliki nilai ROI, POT, BEP, SDP, dan
DCFRR secara berturut-turut sebesar 64,06%, 1,35 tahun, 42,00%, 18,87%, dan 43,32%.
Berdasarkan evaluasi ekonomi tersebut, pabrik yang dirancang mempunyai
profitabilitas yang baik sehingga menarik untuk dikaji lebih lanjut.
The paraxylene plant
was designed with a capacity of 250,000 tons/year and operates continuously for
24 hours/day in 330 days/year. To achieve the production target, about 20161,84 kg/hour of methanol and 29472,64 kg/hour of natural gas are required.
Production process is
initiated by dehydrocyclization of methane to benzene, then benzene alkylation
to form toluene and toluene alkylation to form xylene isomers. These reactions
are carried simultaneously on a furnace multitube reactor at temperature of 700oC
and pressure of 1.5 atm. As the catalyst, H-ZSM-5 is used with Mo impregnation to minimize pore diameter, thus
enhancing paraxylene selectivity to its isomers up to 97.7%. The separation of
paraxylene from other isomers is conducted via reactive distillation. Overall
yield of paraxylene achieved via these strategies is 64%.
To support the
production process, several utility requirements are needed, including 37043,20 kg/hour of water, 20207,23 kg/hour of
steam, 577673,11 kg/hour of air, 6,59 MMBTU/ton PX of fuel, and 0,96 MW of
electricity. The fuel used to provide the heat is H2 as the side
product of reaction with addition of natural gas, meanwhile the electricity
requirement will be fully obtained from PLN.
The plant is planned to be built on Bontang, East
Borneo at 84 ha of land and will absorb 143 workers. Based on cost estimation,
the project will require about US$129.753.329,19 + Rp1.487.068.652.175,54 for the fixed capital investment also US$57.519.724,35
+ Rp47.989.484.760,06 for the working capital. By converting raw materials into
the product, about 2 times higher value will be achieved and from a whole year
production about US$142.860.968,35 of gross profit will be achieved. Profitability
analysis have shown that the designed project will provide ROIb of 64.06%, POTb
of 1.35 years, BEP of 42.00%, SDP of 18.87%, and DCFRR of 43.32%. Based on this
economic evaluation, the designed plant has good profitability, thus
interesting to be study further.
Kata Kunci : Alkilasi, distilasi reaktif, dehydrocylization, paraxylene.