Desa Adat dan Green Economy Kajian Tentang Peranan Desa Adat Padangtegal Dalam Pengolahan Sampah Secara Mandiri Di Wilayahnya
Anak Agung Gde Nara Radja Ari Pangkaja, Drs.Krisdyatmiko S.sos; M.si.
2022 | Skripsi | ILMU SOSIATRI
Penelitian ini membahas mengenai proses awal munculnya inisiatif Desa Adat Padangtegal sebagai upaya dalam menyelesaikan permasalahan sampah di wilayahnya. Melalui pembentukan rumah kompos dengan menerapkan pemberdayaan melalui pendekatan edukasi. Sehingga secara kolektif mengajak masyarakat Desa Adat Padangtegal maupun pendatang untuk berpartisipasi secara langsung dalam melaksanakan pemilahan sampah secara mandiri. Penerapan pengolahan sampah yang diterapkan oleh rumah kompos sesuai dengan konsep Green Economy dapat memberikan pengaruh positif dalam segi ekonomi, lingkungan dan merupakan upaya penyelesaian permasalahan sampah yang menjadi masalah utama di wilayah Padangtegal.
Penelitian ini menggunakan Teori pemberdayaan ACTORS yang dikemukakan oleh Sarah cook dan Steve meculay. Sebagaimana dalam teori ACTORS merupakan singkatan dari Authority (wewenang), Confidence and Competence (percaya diri dan kompetensi), (trust) kepercayaan, Opportunities (kesempatan), Responsibilities (tanggung jawab) Responsibilities, dan Support (dukungan). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif yang bertujuan memberikan gambaran kepada pembaca mengenai kronologi awal terbentuknya rumah kompos dan bagaimana pelaksanaan pemberdayaan yang dilakukan rumah kompos. Sedangkan untuk memperoleh data peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi yang diambil dari sebelas informan.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa proses pemberdayaan yang dilakukan rumah kompos dapat mengubah pola kebiasaan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sampah, Sehingga terjadinya perubahan pada lingkungan masyarakat Padangtegal dan pengaruh-pengaruh positif sesuai dengan teori pemberdayaan ACTORS. Hasil penelitian ini juga merupakan bentuk jawaban atas pertanyaan penelitian mengenai, proses munculnya inisiatif Desa Adat dalam melakukan pengolahan sampah sebagai bentuk penerapan green economy yang dterapkan berbasis pada masyarakat serta proses-proses Desa Adat dalam melakukan pengolahan sampah di rumah kompos. Dalam penelitian ini, juga mengidentifikasi tantangan bagi beberapa masyarakat masih kesulitan dalam membagi waktu kesibukan dan tanggung jawab dalam memilah sampahnya. Sementara pada pengelola tempat usaha kesulitan dalam memonitoring dan mengorganisir wisatawan dalam membuang sampah sesuai dengan kategori yang sudah ditentukan. Tantangan pada pihak pengelola sangat berpengaruh dalam keberlanjutan rumah kompos.Terjadinya pergantian keseluruhan struktural adat dan juga pengelola rumah kompos, menjadi fokus kebijakan yang berubah berpengaruh dalam keberlanjutan inovasi dari rumah kompos.
This research will discuss the initial process of the Padangtegal Desa Adat initiative as an effort to solve the waste problem in its area. Through the establishment of a compost house and the implementation of empowerment through an educational approach, it collectively invites both the indigenous people of Padangtegal and newcomers to participate directly in independent waste sorting. The application of waste management implemented by the compost house, in accordance with the concept of the Green Economy, can have positive effects in terms of the economy, environment, and serve as an effort to address the main waste problem in the Padangtegal area. This research adopts the ACTORS empowerment theory proposed by Sarah cook and steve maculay. In the ACTORS theory, ACTORS stands for Authority, Confidence and Competence, Trust, Opportunities, Responsibilities, and Support.
The research method used in this study is a qualitative method through a descriptive approach, which aims to provide an overview to readers about the chronology of the initial formation of the compost house and how empowerment is implemented by the compost house. To obtain data, the researcher conducted observations, interviews, and documentation taken from eleven informants. The results of this research demonstrate how the empowerment process carried out by the compost house can change the community's habits in solving the waste problem. This leads to changes in the environment of the Padangtegal community and positive influences in line with the ACTORS empowerment theory.
The result of this research also answers research questions regarding The emergence of Padangtegal village intitiative in waste processing as a form implementing a community-based green economy and the process undertaken by the traditional village in waste processing at the compost house. However, during this process, there are several challenges faced by the business managers, households, and compost house managers. Challenges include difficulties for some community members in managing their time and responsibilities in waste sorting. Meanwhile, business managers face challenges in monitoring and organizing tourists to dispose of waste according to the predetermined categories. The challenges faced by the managers significantly impact the sustainability of the compost house. The complete replacement of the adat (customary) structure and compost house managers becomes a focus of policy change that affects the sustainability of the compost house innovation
Kata Kunci : Desa Adat Padangtegal, Green Ecoomy, Pemberdayaan masyarakat