Pemodelan Spasial Dampak Pertanian Terhadap Kualitas Air Permukaan: Studi Kasus Pada Daerah Tangkapan Air Waduk Wadaslintang, Provinsi Jawa Tengah
Muchammad Nu'man, Chandra Setyawan, S.TP., M.Eng., Ph.D. IPM., ASEAN.Eng. ; Dr. Ngadisih, S.T.P, M.Sc., IPM., ASEAN.Eng.
2024 | Skripsi | TEKNIK PERTANIAN
Daerah
tangkapan air (DTA) memiliki peran penting dalam menjaga siklus air di bumi,
melalui fungsi menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan khususnya dalam
bentuk aliran permukaan. Penggunaan lahan
pertanian di sekitar DTA secara masif dapat berdampak pada penurunan kualitas
air di daerah daerah hilir sungai. Penurunan kualitas air dapat berdampak buruk pada ekosistem perairan,
yang merupakan indikasi dari kerusakan suatu DTA. Penelitian ini bertujuan
untuk menilai tingkat kualitas air permukaan DTA sebagai akibat dari kegiatan
pertanian. Lima indikator kualitas air seperti BOD, COD, pH, Nitrat, dan KMnO4
digunakan dalam penelitian ini. Nilai dari kelima indikator tersebut kemudian
dianalisis secara kuantitatif menggunakan skoring dengan tiga kategori, yaitu
baik (skor: 5), sedang (skor: 3), dan buruk (skor: 1). Kategori ditentukan
berdasarkan baku mutu air untuk ekosistem perairan. Hasil penelitian
menunjukkan kategori nilai yang baik untuk semua indikator. Hal ini menunjukkan
bahwa secara umum DTA berada dalam kondisi sehat. Beberapa indikator yang
menunjukkan nilai sedang (BOD, COD, dan KMnO4) di bagian utara DTA
mengindikasikan adanya perubahan kualitas air. Hasil penelitian ini dapat
menjadi acuan untuk mengembangkan sistem pemantauan kualitas air permukaan DTA
dengan menggunakan indikator yang lebih kompleks.
Catchment
areas have an important role in certifying the water cycle on earth, through
the function of receiving, storing, and flowing rainwater particularly in the
form of Surface runoff. A massive use of agricultural lands around the
catchment area has an impact on the water quality of downstream areas. The
decline in water quality will have an adverse impact on aquatic ecosystems,
which indicates the damage of catchment area. This study aimed to assess the
impact of agriculture on water quality of surface runoff/river in a Wadaslintang
catchment area. Five indicators of water quality such as BOD, COD, pH, Nitrate,
and KMnO4 were adopted in this study. The values of the five indicators were
then analyzed quantitatively using scoring with three categories, namely good
(score: 5), medium (score: 3), and poor (score: 1). The categories were
determined based on water quality standards for aquatic ecosystems. This study
revealed that surface water/river in Wadaslintang catchment is good, or in a
healthy condition. Some indicators that showed moderate values (BOD, COD, and
KMnO4) in upstream due to agriculture land. The results of this study could be
used as a reference for developing a surface water quality monitoring system
for the watershed using more complex indicators.
Kata Kunci : Daerah Tangkapan Air, Kualitas air permukaan DTA, Spasial, SIG