PEMBINGKAIAN BERITA LA RÉUNION DU FORUM DE L’ISLAM DE FRANCE À L’ÉLYSÉE DI MEDIA PRANCIS

GERARDA MAYELLA NARUMI KRISMAWANTA, Dr. Merry Andriani, S.S. M.L.C.S.

2024 | Skripsi | SASTRA PERANCIS

La réunion du Forum de l’islam de France atau pertemuan Forum Islam Prancis dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2023 di Élysée untuk memaparkan hasil kerja Forif (Forum de l’islam de France atau Forum Islam Prancis) selama satu tahun kepada perwakilan umat muslim dan jajaran pemerintah Prancis. Sebagai negara dengan paham laïcité, konsep pemisahan antara urusan agama dan pemerintahan di Prancis yang diatur pada Undang-undang tanggal 9 Desember tahun 1905, pertemuan ini memicu berbagai reaksi dari media yang memublikasikan beritanya pada Kamis, 16 Februari 2023 seperti Le Point, Libération, dan AFP. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti strategi framing yang digunakan oleh tiga media Prancis, terkait pemberitaan peristiwa tersebut. Analisis framing berita milik Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki yang menitikberatkan pada penggunaan unsur linguistik seperti sintaksis, skrip, tematik, dan retorik dipilih untuk dapat menemukan perbedaan penulisan berita dari masing-masing media. Selain itu, wawancara bersama dengan Direktur Institut Français Indonesia - Yogyakarta, François Dabin, dilakukan untuk dapat memverifikasi data hasil analisis, dengan perspektif representasi pemerintah Prancis yang berada di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Le Point, Libération, dan AFP membuat teks berita dengan bingkai yang beragam namun sama-sama memberikan sorotan pada kehadiran Emmanuel Macron pada pertemuan tersebut. Adapun pemilihan berbagai macam bingkai pemberitaan pertemuan Forum Islam Prancis di Élysée sangat dipengaruhi oleh karakteristik unik dari tiap media serta kondisi sosial dan politik Prancis yang secara tidak langsung mengonstruksi cara pandang masyarakatnya. Produksi berita dengan berbagai macam bingkai merupakan salah satu ciri khas serta perwujudan dari adanya kebebasan berpendapat yang sesuai dengan nilai budaya masyarakat Prancis. 

La réunion du Forum de l’islam de France, the meeting of the French Islamic Forum, was conducted on 16th February 2023 at Élysée to demonstrate the one year work of Forif (Forum de l’islam de France or French Islamic Forum) to the muslim representatives and French governments. As France is known for being laïc, a concept that separates the nation and religion as stated in the French 9 December 1905’s constitution, this symposium triggered various reactions from the media that published its news on Thursday, February 16, 2023, such as Le Point, Libération, and AFP. The purpose of this research is to analyze framing strategies that have been used by these three French media to inform the news related to this particular event. This research is conducted using Zhongdan Pan and Gerald Kosicki’s framing method which focuses on the utilization of lingual components such as syntax, script, theme, and rhetoric. In addition, an in-depth interview with the Director of Institut Français Indonesia – Yogyakarta, François Dabin, was also conducted to validate the analyst result with one of the representations of the French government in Yogyakarta. The result showed that each media produces its news with different frames, however, all media highlighted the presence of Emmanuel Macron, the current French President, during the reunion. The different framing was highly impacted by the various characteristics of each media as well as the current French social and political conditions that indirectly construct the mind of their society. Its diversity is one of the most prominent manifestations of freedom of expression that lies within French culture. 

Kata Kunci : Forum Islam, Prancis, pembingkaian, media, berita