Analisis Budaya Konsumerisme pada Permainan Gacha Genshin Impact terhadap Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Gadjah Mada
Christian Natanael Harijanto, Dr. Wiwik Retno H., S.S., M.Hum.
2023 | Skripsi | SASTRA JEPANG
Permainan Genshin Impact menggunakan sistem gacha dan telah menjadi fenomena yang sangat populer di industri game. Game gacha menarik perhatian pemain dengan mekanisme yang membuat pemain dapat membayar untuk mendapatkan item, karakter, atau hadiah acak dalam permainan. Kepopuleran game gacha menciptakan budaya konsumerisme di antara pemain yang terdorong untuk terus membeli "gacha" demi hadiah langka. Dampak negatifnya terutama pada pemain yang rentan menghabiskan uang secara tidak terkendali.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya konsumerisme yang terkait dengan permainan gacha Genshin Impact terhadap mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang di Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data yang didapat melalui angket yang disebar kepada mahasiswa angkatan 2018 hingga 2022 lalu dipilih sejumlah responden untuk dilakukan wawancara. Penelitian ini diteliti menggunakan teori kebudayaan milik Koentjaraningrat dan budaya konsumerisme milik Jean Baudrillard.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden menyatakan bahwa, Genshin Impact memberi pengaruh pada kemampuan berbahasa Jepang mereka khususnya pada listening. Budaya konsumerisme mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Gadjah Mada terkait game gacha Genshin Impact dilatarbelakangi oleh adanya pembelian produk virtual yang dipicu oleh desain game dan parasocial relationship. Adapun motivasi yang melatarbelakangi konsumerisme game gacha tersebut adalah untuk mendapatkan status yang berbeda dengan individu lain.
Genshin Impact uses a gacha system and has become a very popular phenomenon in the gaming industry. Gacha games attract players with a mechanic where they can pay to obtain random items, characters, or rewards in the game. The popularity of gacha games creates a culture of consumerism among players who are encouraged to keep buying "gacha" for rare rewards. The negative impact is mainly on players who are prone to spending money uncontrollably.
This research aims to analyze the influence of the consumerism culture associated with the gacha game Genshin Impact on Japanese Language and Culture students at Gadjah Mada University. This research uses descriptive qualitative methods with data obtained through questionnaires and interviews. This research was examined using Koentjaraningrat's theory of culture and Jean Baudrillard's culture of consumerism.
The results showed that there were benefits in improving language skills when playing Genshin Impact for Japanese Language and Culture students at Gadjah Mada University. It is also seen that the purchase of virtual products occurs because of the purchase intention of the game design factor which forms an influence of emotional response and physical attractiveness towards the character. With emotional factors and attractiveness, an effort to do gacha is formed and the emergence of a culture of consumerism towards virtual products as a status differentiator between other individuals.
Kata Kunci : konsumerisme, gacha, Genshin Impact, produk virtual