Praktik Perdukunan dalam Perspektif Fenomenologi Agama
ERSA SALLMA IRMANIA, Drs. Farid Mustofa, S.Ag., M,Hum; dan Drs. Mustofa Anshori Lidinillah, M.Hum.
2024 | Skripsi | ILMU FILSAFAT
Pada konteks keagamaan, praktik
perdukunan telah menjadi sebuah fenomena yang menarik perhatian karena
memunculkan pertanyaan tentang hubungannya dengan keyakinan agama. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis praktik perdukunan dalam perspektif fenomenologi
agama, khususnya pada dimensi transendensi, simbol dan ritual, dan kesadaran
religius.
Penelitian
ini menggunakan pendekatan fenomenologi agama untuk menggali pemahaman pelaku
praktik perdukunan. Penelitian dilakukan pada masyarakat Sragen. Pengumpulan
data lapangan dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Pengumpulan data
pustaka dilakukan dengan pembacaan buku, dan artikel jurnal. Pendekatan
kualitatif digunakan untuk menganalisis data dengan fokus pada pengertian
praktik perdukunan dalam kerangka fenomenologi agama. Langkah-langkah
analisis yang digunakan adalah interpretasi, deskripsi, dan analisis kritis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada hubungan antara praktik perdukunan dengan dimensi transendensi, simbol dan
ritual, dan kesadaran religius. Pada dimensi transendensi, dukun dianggap
memiliki hubungan khusus dengan yang Transenden (Tuhan). Pada dimensi simbol
dan ritual, praktik perdukunan ditunjukkan dengan aksi nyata antara lain dalam
bentuk: kungkum, suwuk, melihat garis tangan, dan rajah. Pada dimensi
kesadaran religius, praktik perdukunan terjadi akibat pengaruh massyarakat di
sekitarnya yang juga melakukan praktik perdukunan.
In the religious context, the practice of occultism has become an intriguing phenomenon that raises questions about its relationship with religious beliefs. This research aims to analyze the practice of occultism from the perspective of religious phenomenology, particularly focusing on the dimensions of transcendence, symbols and rituals, and religious consciousness.
The
study employs a phenomenological approach to religion to explore the
understanding of practitioners of occultism. The research is conducted in the
Sragen community. Field data collection is carried out through in-depth
interviews, while literature data is gathered through reading books and journal
articles. A qualitative approach is used to analyze data, focusing on the
understanding of occult practices within the framework of religious
phenomenology. The analysis involves interpretative, descriptive, and
critically analytical steps.
The
research results indicate a connection between occult practices and the
dimensions of transcendence, symbols and rituals, and religious consciousness.
In the transcendence dimension, occultists are considered to have a special
relationship with the Transcendent (God). In the dimension of symbols and
rituals, occult practices are manifested through tangible actions, including
forms such as kungkum, suwuk, palmistry, and talismans. In the dimension of
religious consciousness, occult practices occur due to the influence of the
surrounding community, which also engages in occult practices.
Kata Kunci : praktik perdukunan, fenomenologi, agama, keyakinan, pandangan.