Pola Predasi Kucing Domestik (Felis catus) di Kawasan Hutan Kemuning, Kabupaten Temanggung
Deanisa Anugraheni Pramesti, Dr.rer.silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut. M.sc.
2023 | Skripsi | KEHUTANAN
Pola predasi menggambarkan peran
predator dalam suatu komunitas yang dipengaruhi oleh faktor mangsa, spasial,
dan temporal. Predator mampu mempengaruhi populasi mangsa melalui pola predasi
yang dilakukan atau disebut dengan interaksi ekologi top-down.
Namun saat ini, kehadiran meso-predator invasif menimbulkan ancaman besar
di seluruh dunia. Salah satu meso-predator
invasif adalah kucing domestik (Felis
catus). Dampak pola predasi yang diberikan oleh
kucing domestik berbeda pada setiap habitat. Untuk mengetahui pola predasi
kucing domestik di kawasan Hutan Kemuning berdasarkan faktor mangsa, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis mangsa dan mangsa
potensial kucing domestik.
Penelitian ini dilakukan pada bulan
April-Juni 2023 di kawasan Hutan Kemuning, Kabupaten Temanggung. Metode yang
digunakan untuk mengetahui mangsa kucing domestik terdiri atas wawancara dengan
masyarakat, pencatatan mangsa yang dibawa pulang, dan identifikasi mangsa
melalui analisis kotoran. Metode untuk mengetahui jenis mangsa potensial yaitu
pengamatan langsung dan pemasangan kamera trap di area home range kucing
sampel dalam penelitian ini. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
kucing domestik memangsa mamalia, aves, reptil, dan serangga. Mangsa utama
kucing domestik adalah mamalia kecil sedangkan mangsa pentingnya adalah
serangga dan reptil. Mangsa potensial kucing domestik terdiri atas mamalia,
aves, reptil, amfibi,
dan serangga. Pola predasi yang dilakukan
kucing domestik jika ditinjau dari faktor mangsa memberikan dampak positif
karena membantu dalam menekan populasi hewan pengerat. Namun penggunaan relung
ekologi kucing domestik di kawasan Hutan Kemuning berpotensi memberikan dampak
negatif pada satwa liar melalui penularan penyakit. Strategi
konservasi yang disarankan berdasarkan
hasil penelitian ini yaitu pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan enrichment
dan pemasangan kalung berlonceng.
Predation patterns describe the role
of predators in a community which is influenced by prey, spatial, and temporal factors.
Today, the presence of invasive meso-predators
poses a worldwide major threat. One of the invasive meso-predators is the domestic
cat (Felis catus). The impact of predation patterns by domestic cats
differs in each habitat. To determine predation pattern of domestic cats in the
Kemuning Forest area based on prey factors, this research purposed to identify
the species of prey and potential prey of domestic cats.
This research was conducted in
April-June 2023 in the Kemuning Forest area, Temanggung Regency. The method
used to identify domestic cat prey consists of interviews, recording prey
brought home, and identifying prey through fecal analysis. The method for
identifying potential prey is direct observation and installing camera traps in
the home range area of the domestic cats. The results found that domestic cats
prey on mammals, birds, reptiles, and insects. Small mammals are the main prey
of domestic cats, meanwhile their important prey are insects and reptiles. Potential
prey for domestic cats consists of mammals, birds, reptiles, amphibians, and
insects. Viewed from the prey factor, the predation pattern carried out by
domestic cats has a positive impact because it helps suppress the rodent
population. Meanwhile, the ecological niche of domestic cats has the potential
to have a negative impact on wildlife through disease transmission. The
recommended conservation strategy based on the results of this research is
meeting nutritional needs by enrichment and installing bell collars.
Kata Kunci : kucing domestik, predasi, analisis kotoran, kamera trap, Hutan Kemuning