Laporkan Masalah

Toponimi di Pesisir Selatan Jawa Barat: Studi Kasus Nama Kampung di Wilayah Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur

Intan Kusuma Wulandari, Dr. Sulistyowati, M.Hum.

2023 | Tesis | S2 Linguistik

Sebagai salah satu rumpun bahasa Austronesia, Bahasa Sunda memiliki ciri khas dalam struktur gramatikalnya, yakni terdapat unsur afiksasi hingga reduplikasi. Keberagaman geomorfologis beserta limpahan sumber daya alam di Kecamatan Cidaun mempengaruhi penamaan kampung, sebagai representasi kognitif masyarakat Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nama kampung di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur. Nama kampung tersebut dianalisis berdasarkan: 1) satuan kebahasaan toponimi kampung di Kecamatan Cidaun; 2) makna acuan toponimi kampung di Kecamatan Cidaun; dan 3) wujud kearifan lokal toponimi kampung sebagai nilai dalam kajian etnolinguistik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pemerolehan data dilakukan dengan metode observasi lapangan, wawancara, serta penelusuran studi pustaka. Wawancara dilakukan kepada masyarakat lokal serta instansi kepemerintahan Kecamatan Cidaun. Selain itu, penelusuran studi pustaka dilakukan melalui peta kartografi Direktorat Geologi Bandung dan peta daring https://geoservices.big.go.id/petarbi/, https://mapcarta.com/Map, dan https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/, serta https://maps.google.com. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap penyeleksian data, pengklasifikasian data, penganalisisan data, dan penyimpulan hasil analisis. Toponimi kampung yang terdapat di Kecamatan Cidaun memiliki keberagaman nama yang menjadi menunjukkan aspek secara toponimis. Metode kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kajian distribusional, dengan teknik bottom up.
Aspek perwujudan berlatar hidrologis menjadi ciri khas penamaan kampung yang berada di Kecamatan Cidaun. Selain keberagaman dari kajian linguistik yang meliputi bentuk kata dan makna yang mengacu pada aspek dalam toponimi, toponimi kampung di Kecamatan Cidaun merepresentasikan kearifan lokal masyarakat Sunda, yakni sebagai wujud korelasi antara budaya dan bahasa dalam kajian etnolinguistik. Wujud tersebut dapat dilihat pada nama kampung Cipangumbahan. Nama kampung Cipangumbahan berasal dari dasar ci ‘air’ dan kumbah ‘cuci’, dengan struktur {ci} + {{paN-an} + {kumbah}}. Penyisipan kombinasi afiks {paN-an} pada bentuk {kumbah} mengubah dasar yang berbentuk verba menjadi bentuk pangumbahan ‘tempat mencuci’ sebagai kelas nomina. Setelah pembentukan kata pangumbahan, selanjutnya ditambahkan unsur ci ‘air atau sungai’, sehingga secara keseluruhan, makna Cipangumbahan berarti ‘sungai tempat pencucian’. Nama ini berhubungan dengan aspek perwujudan (latar hidrologis) yang ditandai oleh unsur Ci ‘air’, serta unsur pangumbahan ‘tempat pencucian’ sebagai aspek kebudayaan (sistem kepercayaan) yang mengacu kepada aktivitas ilmu kebatinan yang merupakan representasi nilai budaya lokal. Toponimi kampung di Kecamatan Cidaun juga merupakan media pelestarian budaya, dokumentasi sejarah dan peristiwa yang terjadi oleh masyarakat.

As one of the Austronesian language families, Sundanese has a distinctive feature in its grammatical structure, namely there are elements of affixation to reduplication. Geomorphological diversity along with the abundance of natural resources in Cidaun District influence the naming of the village, as a cognitive representation of the Sundanese community. This study aims to find out the name of the village in Cidaun District, Cianjur Regency. The name of the village was analyzed based on: 1) the village toponymy linguistic unit in Cidaun District; 2) the meaning of village toponymy references in Cidaun District; and 3) the form of local wisdom of village toponymy as a value in ethnolinguistic studies.
This research is a qualitative research that is descriptive. Data acquisition was carried out by field observation methods, interviews, and literature study searches. Interviews were conducted with local communities and government agencies of Cidaun District. In addition, literature study searches are carried out through cartographic maps of the Bandung Directorate of Geology and online maps https://geoservices.big.go.id/petarbi/, https://mapcarta.com/Map, and https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/, as well as https://maps.google.com. Data analysis techniques are carried out with the stages of selecting data, classifying data, analyzing data, and concluding analysis results. The toponymy of the village in Cidaun District has a variety of names that show toponymic aspects. The study method used in this study is a distributional study method, with bottom up techniques.
The aspect of embodiment with a hydrological background is the hallmark of naming villages in Cidaun District. In addition to the diversity of linguistic studies which include word forms and meanings that refer to aspects of toponymy, village toponymy in Cidaun District represents the local wisdom of the Sundanese people, namely as a form of correlation between culture and language in ethnolinguistic studies. This form can be seen in the name of Cipangumbahan village. The name of Cipangumbahan village comes from the base of Ci 'water' and kumbah 'wash', with the structure {ci} + {{paN-an} + {kumbah}}. The insertion of the affix combination {paN-an} in the form {kumbah} changes the base form of the verb into the form pangumbahan 'washing place' as a noun class. After forming the word pangumbahan, the element ci 'water or river' is added, so that overall, the meaning of Cipangumbahan means 'river for washing'.
This name is related to the aspect of embodiment (hydrological background) characterized by the element Ci 'water', as well as the element of pangumbahan 'washing place' as a cultural aspect (belief system) which refers to the activity of mysticism which is a representation of local cultural values. Village toponymy in Cidaun District is also a medium for cultural preservation, historical documentation and events that occur by the community.

Kata Kunci : toponimi; Cidaun; Jawa Barat; etnolinguistik; tata nama / toponymy; Cidaun; West Java; ethnolinguistics; place naming

  1. S2-2023-489172-abstract.pdf  
  2. S2-2023-489172-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-489172-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-489172-title.pdf  
  5. S2-2024-489172-abstract.pdf  
  6. S2-2024-489172-bibliography.pdf  
  7. S2-2024-489172-tableofcontent.pdf  
  8. S2-2024-489172-title.pdf