Laporkan Masalah

A Corpus-Based Study of Authorial Identities: The Clusivity of First-Person Pronouns in Chemistry and Language Studies Journal Articles

MISMA RO DAUD, Dr. Ni Gusti Ayu Roselani, M.A.

2024 | Skripsi | SASTRA INGGRIS

Dalam penulisan akademis, kata ganti orang pertama tidak hanya menggantikan nama penulis tetapi juga menjadi elemen signifikan dari konvensi tradisional. Menurut Hyland (2001) dan para sarjana lainnya, penggunaan kata ganti orang pertama membantu penulis menjalin identitas ilmiah yang kompeten dan mendapatkan penerimaan terhadap ide-ide mereka. Oleh karena itu, terdapat debat yang berkelanjutan di antara para sarjana mengenai kebolehan atau dorongan penggunaan kata ganti orang pertama tertentu dalam disiplin ilmu tertentu. Meskipun penelitian yang mendukung dan menentang kebolehan penggunaan kata ganti orang pertama tertentu sudah dilakukan secara ekstensif, lebih banyak bukti empiris diperlukan, terutama dalam bidang kimia dan studi bahasa. Penelitian ini mengkaji penggunaan kata ganti orang pertama jamak (we, our, dan us) dan klusivitasnya dalam 20 artikel penelitian yang diterbitkan oleh dua jurnal internasional terkemuka pada rentang waktu 2021 hingga 2023: 10 dari The Modern Language Journal dan 10 dari Nature Chemistry Journal. Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti perbedaan dalam cara penulis dari berbagai disiplin mengatribusikan diri mereka dalam penulisan akademis, dengan fokus khusus pada artikel penelitian dalam bidang kimia dan studi bahasa. Untuk mengatasi hal ini, saya membuat dua korpus—Korpus Artikel Jurnal Bahasa Modern (CMLJA) dan Korpus Artikel Jurnal Kimia Alam (CNCJA). Penelitian ini adalah studi berbasis korpus yang menggunakan Sketch Engine, alat daring yang memfasilitasi penyusunan kata dan konkordansi untuk inspeksi dalam proses penelitian. Data terdiri dari kalimat-kalimat yang mengandung we, our, dan us. Pengecualian dibuat untuk data yang merujuk kepada penulis lain yang karyanya dikutip dalam artikel. Analisis kualitatif juga dilakukan untuk memeriksa klusivitas dan identitas penulis yang diungkapkan oleh setiap bentuk linguistik. Klasifikasi identitas penulis didasarkan pada taksonomi yang diusulkan oleh Martín (2003). Hasilnya menunjukkan penggunaan yang sering dari kata ganti kami dengan klusivitas eksklusif, yang utamanya digunakan untuk menyatakan penulis sebagai pelaksana eksperimen.

In academic writing, first-person pronouns not only replace the author’s name but also stand out as significant elements of traditional conventions. According to Hyland (2001) and other scholars, the use of first-person pronouns helps authors establish competent scholarly identities and gain acceptance of their ideas. Consequently, an ongoing debate exists among scholars regarding the permissibility or encouragement of specific first-person pronouns in certain disciplines. Despite extensive research both supporting and opposing the permissibility of specific first-person pronouns, more empirical evidence is needed, particularly in the fields of chemistry and language studies. This study examines the usage of first-person plural pronouns (we, our, and us) and their clusivity in 20 research articles published by two reputable international journals in the range 2021 to 2023: 10 from The Modern Language Journal and 10 from the Nature Chemistry Journal. This research aims to highlight differences in how authors from various disciplines attribute themselves in academic writing, with a specific focus on research articles in chemistry and language studies. To address this, I constructed two corpora—the Corpus of The Modern Language Journal Articles (CMLJA) and the Corpus of Nature Chemistry Journal Articles (CNCJA). This research is a corpus-based study that uses Sketch Engine, an online tool that facilitates word listing and concordance for inspection in the research process. The data consists of  sentences containing we, our, and us. Exclusions were made for data referring to another author whose works were cited in the articles. A qualitative analysis was also performed to examine clusivity and the author's identity expressed by each linguistic form. Classification of authorial identities was based on a taxonomy proposed by Martín (2003). The results indicate frequent use of the pronoun we with exclusive clusivity, primarily employed to express the author as the experiment conductor.


Kata Kunci : corpus-based linguistics, authorial identities, pronouns, cross-disciplinary

  1. S1-2024-463098-abstract.pdf  
  2. S1-2024-463098-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-463098-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-463098-title.pdf