Gambaran Kesehatan Reproduksi pada Wanita yang Bekerja di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
BRIGITTA AIKO DEA, Dr. Wiwin Lismidiati, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Mat; Widyawati, S.Kp., M.Kes., Ph.D.
2024 | Skripsi | ILMU KEPERAWATAN
Latar Belakang: Bertambahnya
jumlah penduduk yang diiringi dengan meningkatnya jumlah transportasi dapat
meningkatkan terjadinya polusi udara yang dapat berdampak pada kesehatan
reproduksi. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
(SPBU) merupakan salah
satu tempat pengisian
bahan bakar kendaraan bermotor yang umum digunakan sekaligus sumber paparan
utama. SPBU di
wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman merupakan wilayah yang mengalami
dampak paparan terbesar yang dapat berdampak terhadap kesehatan reproduksi
operator wanita SPBU.
Tujuan: Untuk
mengetahui gambaran
kesehatan reproduksi pada wanita yang bekerja di SPBU Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
Metode: Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian deskriptif menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh operator wanita SPBU di wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta dengan jumlah sampel sebanyak 112 responden, menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan pada 13-30 Agustus 2023. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berbentuk kuesioner yaitu siklus menstruasi, fertilitas, hasrat seksual (Hypoactive Sexual Desire Disorder (HSDD) Screener), riwayat abortus dan pemeriksaan kadar hemoglobin dengan GCUHb. Analisis data dilakukan secara univariat. Hasil: Terdapat 41,1% responden mengalami masalah siklus menstruasi dengan rincian 17,9% responden mengalami pemanjangan lama menstruasi dan 85,7% responden mengalami keluhan selama menstruasi (nyeri perut 66,1%, nyeri pinggang 42,8%, dan kembung 8%). Terdapat 36,65 responden memiliki masalah hasrat seksual dan 31,3% mengalami anemia. Selain itu, terdapat 64,7% responden yang sudah menikah mengalami masalah fertilitas dan 6,3% mengalami abortus.
Kesimpulan: Operator wanita SPBU di Kota Yogyakarta dan
Kabupaten Sleman yang mengalami masalah pada kesehatan reproduksi cukup banyak.
Sebagian besar dari mereka mengalami satu atau lebih masalah kesehatan
reproduksi. Pemantauan kesehatan reproduksi perlu dilakukan secara berkala
kepada operator SPBU, khususnya operator wanita sebagai upaya deteksi dini
terhadap munculnya masalah kesehatan reproduksi.
Kata Kunci: Operator wanita SPBU, menstruasi, fertilitas,
hasrat seksual, abortus, hemoglobin.
Background: The increase in population accompanied by an increase in the amount of
transportation that can escalate the occurrence of air pollution which can have
an impact on reproductive health. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) are
one of the commonly used places to refuel motor vehicles and are also the main
source of exposure. Gas stations in the Yogyakarta City and Sleman Regency are
the areas that experienced the greatest impact of exposure which can impact the
reproductive health of female gas station operators.
Objective: To find out the description of reproductive health in women who work at
gas stations in Yogyakarta City and Sleman Regency.
Methods: This research is descriptive research using quantitative research method
with a cross sectional research design. The population of this study were all
female gas station operators in the Sleman Regency and Yogyakarta City
with total sample of 112 respondents,
using consecutive sampling technique. This research was conducted on 13-30
August 2023. The instruments used in this research were in the form of a
questionnaire, namely menstrual cycle, fertility, sexual desire (Hypoactive
Sexual Desire Disorder (HSDD) Screener), history of abortion and examination of
hemoglobin levels with GCUHb. Data analysis is perfomed univariate.
Results: There was
41,1% of respondents had menstrual cycle problems, with details of 17.9% of
respondents had prolongation of menstrual duration and 85.7% of respondents had
complaints during menstruation (abdominal pain 66,1%, low back pain 42.8%, and
bloating 8 %). There was 36.6% of respondents who had sexual desire problems
and 31.3% had anemia. Apart from that, 64.7% of married respondents had
fertility problems and 6.3% had abortion.
Conclusion: There are a lot of female gas station operators in Yogyakarta City and Sleman Regency who had reproductive health problems. Most of them had one or more reproductive health problems. Reproductive health monitoring needs to be carried out regularly for gas station operators, especially female operators, as an effort to early detect the emergence of reproductive health problems.
Keys: Female gas station operator, menstruation, fertility, sexual desire, abortion, hemoglobin.
Kata Kunci : Operator wanita SPBU, menstruasi, fertilitas, hasrat seksual, abortus, hemoglobin.