Genesa serpentinit dan rekayasa pemanfaatannya :: Studi kasus di Awang Bangkal, Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan

HARJITO, Agustinus Gunawan, Prof.Ir. Sukandarrumidi, MSc.,PhD

2003 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Penelitian dilakukan pada bahan galian serpentinit yang tersingkap di daerah Awang Bangkal, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Pro insi Kalimantan CP Selatan. Secara geografis terletak antara 114’ 57’ 42’50” - 1 14 58’ 13” BT dan 03” 29’ 29,20” - 03’ 29’ 49,40’’ LS. Daerah penelitian merupakan bagian dari lajur Pegunungan Meratus yang membujur dengan arah relatif timurlaut-baratdaya. Pegunungan Meratus ini dikelilingi oleh cekungan-cekungan yang berumur Tersier. Serpentinit Awang Bangkal mempunyai warna bervariasi antara hijau-hijau kehitam-hitaman, hijau-keputih-putihan ataupun hijau kekuning-kuningan, blastoporfiritik, alotriomorfik granular, dalam keadaan segar bersifat kompak dan keras. Sebagian besar serpentinit terkekarkan kuat dan dominan diisi oleh mineral serpentin dan kromit. Berdasarkan analisis petrografi menunjukkan bahwa sayatan SP-2 dan SP-3 dinyatakan sebagai serpentinit. Sedangkan SP-2A dan SP-1A dinyatakan sebagai peridotit yang bertipe lherzolit dan websterit. Serpentinit berasal dari alterasi batuan peridotit yang kaya akan mineral olivin dan piroksen. Sifat fisik serpentinit mempunyai nilai kuat tekan antara 375,39 - 452,20 kg/cm2, berat jenis antara 2,445 - 2,558 gram/cm3, ketahanan aus antara 0,1002 0,1252 mm/menit, daya serap air nya antara 2,100 - 5,080 %, kekerasannya antara 16,05 - 17,02 ‘30, apabila dibandingkan dengan manner termasuk manner kelas 4 yang mempunyai nilai kuat tekan antara 300 - 800 kg/cm2 dan daya aus > 0,1600 mdmenit. Unsur Fe2+yang ada mudah teroksidasi menghasilkan warna coklat dan mudah lapuk. Serpentinit ini dapat direkomendasi untuk rekayasa sebagai batu tempel atau ubin dengan tekanan rendah. Walaupun demikian diperlukan lapisan kedap pada permukaan batuan agar terhindar dari pengaruh air dan proses oksidasi.

The study was done on the serpentinite outcrope in the region of Awang Bangkal, Karang Intan subdistrict in the Regency of Banjar, South Kalimantan Province. Geographically it has position 114’ 57’ 42,50” - 114’ 58’ 13” E and 03” 29’ 29,20” - 03’ 29’ 49,40” S. The region of study is part of the Meratus Range which stretches lengthwise in the direction from NE - SW. The Meratus Range is surrounded by basin of the Tertiery age. The serpentinite of Awang Bangkal has varying in colour between greenblackish green, blastoporphiritic, allotriomorphic granular, in fresh condition are compact and hard. Almost all serpentinite are strongly jointed and filled dominant by serpentine and chromite mineral. Base on petrography analysis shows that on the thin section SP-2 and SP-3 are called as serpentinite, While SP-2A and SP-IA they are said peridotite as 1herzolite and websterite type variation. Serpentinit rock was originally from altered peridotite which is rich of olivin and pyroxene mineral. The physical properties of serpentinite has the value of compressive strength between 375,39 - 452,20 kg/cm2, specific gravity between 2,445 - 2,558 gram/cmi, abrasion resistance between 0,1002 - 0,1252 mdminute, absorption by weight between 2,100 - 5,080 %, hardness between 16,05 - 17,02 %. Compared with marble it belongs to marble class 4 has the value of compressive strength between 300 800 kg/cm2 and abrasion resistance between 0,1002 - 0,1252 mm/minute. and the element of Fe2+will be oxidized to produce brown colour and easy to weather. This serpentinite can be recommended to be used as wall tile with a low pressure. Nevertheless a coating layer on the surface of those rock is needed in order to avoid the influence of water and oxydation process.

Kata Kunci : Geologi Regional,Serpentinit,Pemanfaatannya