karakteristik morfologi dan produksi biomassa rumput gajah (Pennisetum purpureum Schumach.) kultivar Gama Umami dan Pakchong di dataran tinggi Petungkriyono, Pekalongan Jawa Tengah
Riski Adi Prastyo, Ir. Yogi Sidik Prasojo, S.Pt., M.Agr., Ph.D., IPP.
2023 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi dan produksi Biomas rumput gajah ( Pennisetum purpureum ) kultivar Gama Umami Gama Umami dan kultivar Thailand yang biasa disebut Pakchong di dataran tinggi Petungkriyono. Rumput ditanam menggunakan stek batang dan dipelihara selama 4 bulan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 pengulangan setiap kultivar. Selama masa pemeliharaan dilakukan pengamatan karakteristik morfologi meliputi pertambahan tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, diameter batang, dan jumlah tunas. Dosis pupuk yang digunakan yaitu pupuk NPK (15:15:15) 400 kg/ha/tahun dan urea 150 kg/ha/tahun. Setelah 4 bulan, rumput Gama Umami dan Pakchong dilakukan pemanenan untuk menghitung produksi biomassa (berat segar). Hasil observasi kemudian dilakukan analisis statistik dengan menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil analisis penelitian lebar daun, panjang kerah , dan diameter batang pada rumput Gama Umami dan Pakchong terdapat perbedaan yang signifikan ( P <0>Sedangkan jumlah tunas, tinggi tanaman, panjang daun pada rumput Gama Umami dan Pakchong tidak terdapat perbedaan yang signifikan ( P >0,05). Rumput Gama Umami memiliki produksi biomassa (berat segar) lebih tinggi (7,43 kg/m 2 ) dibandingkan Pakchong (6,65 kg/m 2 ). Berdasarkan karakteristik morfologi dan produksi biomassa, rumput Gama Umami dan Pakchong memiliki kinerja yang lebih baik di dataran tinggi Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah.
This
research was aimed to determine the morphological characteristics and biomass
production of Gama Umami and Thai cultivars of elephant grass (Pennisetum purpureum) or commonly called
Pakchong which were planted in the Petungkriyono highland. Grasses were planted
using stem cuttings and maintained for 4 months using the Completely Randomized
Design (CRD) method with 4 replications for each cultivar. During the
maintenance period, morphological characteristics were observed, including the
increase in plant height, leaf length, leaf width, stem diameter and number of
shoots. The fertilizer dosage used is NPK fertilizer (15:15:15) 400 kg/ha/year
and urea 150 kg/ha/year. After 4 months, Gama Umami and Pakchong were harvested
to calculate biomass production (fresh weight). The results of the observations
were then subjected to statistical analysis using SPSS. Based on the results of
research analysis, there were significant differences in leaf width, collar
length and stem diameter in Gama Umami and Pakchong grass (P < 0> 0.05). Gama Umami
grass has a higher biomass production (fresh weight) (7.43 kg/m2) than Pakchong
(6.65 kg/m2). Based on morphological characteristics and biomass production,
Gama Umami cultivar has better performance in the Petungkriyono highland, than that
of Pakchong cultivar.
Kata Kunci : Agrostologi, Hijauan Pakan Ternak, Hutan Konservasi