Laporkan Masalah

Eksistensi Bahasa Jawa dan Sunda di Indramayu: Kajian Geografi Dialek

Muhammad Farhan, Drs. Ridha Mashudi Wibowo, M.Hum.

2023 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menguraikan wilayah mana saja yang merupakan enklave bahasa Jawa dan wilayah mana saja yang merupakan enklave bahasa Sunda di antara Anjatan, Terisi, Losarang, Cantigi, Tukdana, dan Balongan berdasarkan perbedaan fonologis dan leksikal dan (2) menjelaskan hubungan kekerabatan kebahasaan yang terjalin di antara keenam wilayah tersebut. Data penelitian ini berupa 1.479 berian yang diperoleh dari keenam titik pengamatan (TP). TP ialah satu desa yang dinilai ideal di keenam wilayah masing-masing. Dua ratus kosakata Swadesh menjadi bahan tanyaan kepada pembahan. Di keenam TP proses penyediaan data menggunakan teknik cakap semuka, catat, dan rekam. Pembahan menjawab semua tanyaan dalam bahasa setempat. Data lalu ditranskripsikan secara fonetis dan dianalisis menggunakan meode berkas isoglos dan dialekometri. Hasilnya adalah bahwa (1) desa Mangunjaya dan Cikawung termasuk enklave bahasa Sunda, sedangkan keempat TP lainnya termasuk enklave bahasa Jawa Indramayu (BJI) dan (2) tingkat kekerabatan kebahasaan keenam TP beragam. Desa Cikawung berbeda bahasa dengan desa Rajaiyang dan Mekarsari. Desa Rajaiyang berbeda wicara dengan desa Cangkring. Selebihnya tidak ada perbedaan. Desa Mangunjaya bersifat bilingual. BJI dan bahasa Sunda dituturkan di desa Mangunjaya.

This study aims to (1) describe which areas are Javanese language enclaves and which areas are Sundanese language enclaves among Anjatan, Terisi, Losarang, Cantigi, Tukdana, and Balongan based on phonological and lexical differences and (2) explain the linguistic kinship relationships that exist among the six areas. The data for this study are in the form of 1,479 entries obtained from the six observation points (TPs). TP is one village that is considered ideal in each of the six regions. Two hundred Swadesh vocabularies were questioned. In all six TPs, the data collection process used the techniques of face-to-face conversation, note-taking, and recording. The pembahan answered all questions in the local language. The data were then phonetically transcribed and analyzed using the isogloss file and dialectometry methods. The results show that (1) Mangunjaya and Cikawung villages are Sundanese language enclaves, while the other four TPs are Indramayu Javanese (BJI) language enclaves and (2) the degree of linguistic kinship of the six TPs varies. Cikawung village is linguistically different from Rajaiyang and Mekarsari villages. Rajaiyang village differs in speech from Cangkring village. The rest have no differences. Mangunjaya village is bilingual. BJI and Sundanese are spoken in Mangunjaya village.

Kata Kunci : Dialektologi, Geografi Dialek, Enklave, Tingkat Kekerabatan Kebahasaan

  1. S1-2023-443348-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443348-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443348-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443348-title.pdf