Kandungan Metabolit Sekunder dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) dari Ketinggian Tempat Tumbuh Berbeda
MUHAMMAD FAUZI, Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr.
2023 | Skripsi | BIOLOGI
Indonesia adalah satu negara dengan kekayaan flora dan fauna karena iklimnya. Kecamatan Getasan, Tengaran, Argomulyo, dan Sidorejo memiliki kondisi wilayah yang cukup berbeda yang menjadikan banyak dijumpainya keanekaragaman flora dan fauna seperti tanaman kelor (Moringa oleifera Lam.) yang memiliki kemampuan antioksidan. Antioksidan memiliki manfaat yang sangat baik seperti dapat menangkal radikal bebas sehingga dapat mencegah kerusakan oksidatif pada sel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan kandungan metabolit sekunder ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) dengan metode GC-MS (Gas Chromatography–Mass Spectrometry) dan tingkat antioksidannya dengan metode DPPH (Diphenyl Picryl Hydrazine) yang tumbuh di tempat yang berbeda sehingga dapat dioptimalkan di tempat tumbuh yang tepat untuk mendapatkan kandungan paling optimal. Sesuai dengan hasil penelitian dapat diketahui bahwa lokasi tempat tumbuh tanaman Moringa oleifera Lam. berpengaruh terhadap banyaknya rendemen, kemampuan antioksidan, flavonoid, dan metabolit sekundernya. Semakin tinggi wilayah tumbuh maka kandungan rendemen, flavonoid, metabolit sekunder, dan aktivitas antioksidan semakin banyak. Pelarut etanol 70?rpengaruh pada senyawa dominan yang muncul pada pembacaan GC-MS yaitu golongan ester.
Indonesia is a country with rich flora and fauna because of its climate. Getasan, Tengaran, Argomulyo, and Sidorejo subdistricts have quite different regional conditions which means that which allows for finding a lot of diversity of flora and fauna such as the (Moringa oleifera Lam.) which has antioxidant abilities. Antioxidants have excellent benefits, such as being able to ward off free radicals so that they can prevent oxidative damage to cells. This research was conducted to determine the differences in the secondary metabolite content of Moringa oleifera Lam. leaf extract using the GC-MS (Gas Chromatography–Mass Spectrometry) method and the antioxidant levels using the DPPH (Diphenyl Picryl Hydrazine) method which grows in different places so that it can optimized in the right growing place to get the most optimal content. In accordance with the research results, it can be seen that the location where the Moringa oleifera Lam. plant growth influences the yield, antioxidant capacity, flavonoids and secondary metabolites. The higher the growing area, the greater the yield, flavonoids, secondary metabolites and antioxidant activity. The 70% ethanol solvent has an effect on the dominant compound that appears in the GC-MS reading, namely the ester group.
Kata Kunci : Antioksidan, metabolit sekunder, Moringa oleifera Lam.