ANALISIS KERETAKAN METABOLISME: DAMPAK BENDUNGAN PLTA CINA TERHADAP KERENTANAN BENCANA DELTA MEKONG VIETNAM
ERICKA MEGA, Yulida Nuraini Santoso, S.I.P., M.Sc.
2023 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional
Delta Mekong Vietnam (VMD) menjadi wilayah yang menopang hidup banyak masyarakat. Namun, proyek bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cina di Sungai Lancang (Mekong Hulu) mengancam keberlanjutan VMD. Sejumlah penelitian telah mengkonstruksi kerentanan bencana di VMD dengan melakukan kuantifikasi terhadap perubahan morfologi alam, tetapi belum mengkritisi sistem ekonomi politik yang membelakang proyek bendungan ini. Oleh karena itu, makalah ini berupaya untuk secara lebih dalam mengungkap bagaimana proyek bendungan PLTA Cina di Mekong Hulu berdampak terhadap kerentanan bencana di VMD. Menggunakan teori keretakan metabolisme, makalah ini berargumen bahwa relasi produksi kapitalisme merusak interaksi metabolik antara manusia dan alam di VMD. Proyek bendungan Cina melibatkan komodifikasi alam, kerja, dan uang di Lancang, dengan ditopang oleh pengaturan pembiayaan, kelembagaan politik, kebijakan relokasi, dan kompensasi. Demi memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat, fungsi Mekong Hulu untuk menyediakan pasokan sedimen bagi Mekong Hilir menjadi terabaikan. Bendungan Cina menahan sedimen yang dibutuhkan VMD guna mempertahankan keberlanjutannya di tengah dampak perubahan iklim global dan aktivitas antropogenik lokal. Deplesi sedimen di VMD menyebabkan alam dan masyarakat rentan terhadap bencana intrusi air laut. Hambatan pada konektivitas sedimen akibat relasi produksi kapitalisme inilah yang menyebabkan keretakan metabolisme di VMD. Keretakan metabolisme ditandai dengan adanya pemisahan antara metabolisme manusia dan metabolisme alam. Di satu sisi, masyarakat semakin kesulitan untuk mengolah alam melalui praktik agrikultur dan akuakultur. Di sisi lain, kemampuan wilayah VMD untuk menopang kehidupan masyarakat semakin berkurang. Dengan demikian, proyek bendungan PLTA Cina yang dianggap sebagai energi bersih justru berdampak terhadap kerentanan bencana di VMD.
Vietnam Mekong Delta (VMD) is a region that sustains many communities. However, the project of China's hydropower dams on the Lancang River (Upper Mekong) threatens the sustainability of the VMD. Previous studies have constructed disaster vulnerability in the VMD by quantifying the alterations in natural morphology but have not critiqued the political economy behind the dam project. Therefore, this paper seeks to more deeply uncover how China's hydropower dam project in the Upper Mekong impacts disaster vulnerability in the VMD. This paper will use the metabolic rift theory to argue that capitalist relations of production undermine the metabolic interactions between humans and nature in the VMD. China's dam project involves the commodification of nature, labor, and money in Lancang, underpinned by financing arrangements, political institutions, relocation policies, and compensation. In order to meet the increasing demand for electricity, the Upper Mekong's function of providing sediment supply for the Lower Mekong is neglected. China's dams trap the sediment that the VMD needs to sustain itself amidst the impacts of global climate change and local anthropogenic activities. Sediment depletion in the VMD leaves nature and communities vulnerable to catastrophic saltwater intrusion. The obstacle to sediment connectivity due to capitalist relations of production has caused a metabolic rift in the VMD. The metabolic rift is characterized by the separation between human and natural metabolism. On the one hand, it is increasingly difficult for people to cultivate nature through agricultural and aquacultural practices. On the other hand, the ability of the VMD region to sustain people's lives is diminishing. Thus, China's hydropower dam project, which is considered clean energy, has impacted the disaster vulnerability in VMD.
Kata Kunci : bendungan PLTA Cina, Delta Mekong Vietnam, kerentanan bencana, keretakan metabolisme, relasi produksi kapitalisme, Sungai Mekong