Gambaran Kecemasan Sosial Anak Tunggal Perempuan dalam Mencari Sentana di Bali
PUTU LEONY YUDANANDRA, Dr. Budi Andayani. M.A., Psikolog
2024 | Skripsi | PSIKOLOGI
Perkawinan nyentana merupakan bentuk penyimpangan dari sistem patrilineal yang terjadi di Bali untuk membantu keluarga yang tidak memiliki anak laki-laki dalam melanjutkan garis keturunan. Namun, perkawinan nyentana yang kerap dihindari laki-laki mampu menimbulkan kecemasan sosial bagi anak perempuan yang akan menjalaninya khususnya anak perempuan yang berstatus anak tunggal yang menjadi harapan orangtua satu-satunya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecemasan sosial pada anak tunggal perempuan dalam mencari sentana dan strategi koping yang dilakukan untuk mengatasi kecemasan sosial tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk memahami pengalaman kecemasan sosial yang dirasakan oleh partisipan. Partisipan telah dipilih dengan teknik purposive sampling akan menjalani proses indepth-interview untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dan diuji validitasnya dengan metode membercheck. Hasil penelitian ini menemukan adanya perilaku menghindari interaksi dan menghindari situasi yang berpotensi menyulitkan partisipan dalam mencari sentana. Partisipan menggunakan pendekatan emotion-focused coping dalam mengatasi kecemasan sosial yang dirasakan.
Nyentana marriage is a form of deviation from the patrilineal system that occurs in Bali to help families who do not have sons continue their lineage. However, nyentana marriage, which is often avoided by men, can cause social anxiety for girls who will undergo it, especially girls who have the status of only children who are their parents' only hope. Therefore, this study aims to determine the description of social anxiety in only female children in seeking relief and the coping strategies used to overcome this social anxiety. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach to understand the experience of social anxiety felt by participants. Participants selected using a purposive sampling technique will undergo an in-depth interview process to obtain the information needed in this research. The data that has been collected will be analyzed using the Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) approach and its validity will be tested using the membercheck method. The results of this research found that there was behavior to avoid interactions and avoid situations that had the potential to make it difficult for participants to find help. Participants used emotion-focused coping approaches to overcome perceived social anxiety.
Kata Kunci : fenomenologi, kecemasan sosial, nyentana, anak tunggal