Laporkan Masalah

Keanekaragaman Porifera Dan Cnidaria Guna Rekonstruksi Paleoekologi Pleistosen Bawah Sangiran

Fadhil Arrasyid Ardianto, Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc.

2024 | Skripsi | BIOLOGI

Kawasan Sangiran merupakan daerah penemuan berbagai fosil baik fosil manusia purba (Homo erectus), fauna vertebrata, dan biota laut seperti Porifera dan Cnidaria penyusun terumbu karang. Penelitian dan identifikasi keanekaragaman fosil Porifera dan Cnidaria penyusun terumbu karang di Indonesia belum banyak diketahui. Stratigrafi Sangiran terbagi menjadi beberapa lapisan geologi dengan lapisan paling bawah Formasi Kalibeng berupa laut dangkal purba (Brasseur et al., 2015). Keberadaan terumbu karang purba di Sangiran dapat diteliti lebih lanjut sehingga dapat diketahui bagaimana paleoekologi Pleistosen Bawah Sangiran. Beberapa temuan biota penyusun terumbu karang menjadi fosil dengan kondisi cukup utuh sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengidentifikasi berbagai jenis Porifera dan Cnidaria. Terdapat karakter morfologi tertentu yang digunakan untuk membantu dalam identifikasi terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, karakter diagnostik dan habitat dari Porifera dan Cnidaria penyusun terumbu karang Pleistosen Bawah di Sangiran. Metode yang digunakan adalah observasi pengumpulan data dan analisis data karakter secara kualitatif dengan komparasi morfologi. Hasil dari penelitian menunjukkan terumbu karang yang teridentifikasi dikelompokkan menjadi tujuh familia yang memiliki habitat di zona neritik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah karang (filum Cnidaria) memiliki karakter koralit yang khas tiap spesiesnya dan spons (filum Porifera) memiliki karakter penampakan luar yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masing-masing spesies.

The Sangiran area is known for the discovery of various fossils, including ancient human fossils (Homo erectus), vertebrate fauna, and marine biota such as Porifera and Cnidaria that constitute coral reefs. The diversity of Porifera and Cnidaria fossils that make up coral reefs in Indonesia is not well documented. The Sangiran stratigraphy comprises several geological layers. The lowest layer is the Kalibeng Formation, which represents an ancient shallow sea (Brasseur et al., 2015). Further study of the ancient coral reefs in Sangiran can shed light on the Lower Pleistocene paleoecology of the area. Some findings of coral reef constituent biota become fossils with fairly intact conditions, allowing them to be used as a basis for identifying various types of Porifera and Cnidaria. Certain morphological characters are used to aid in the identification of coral reefs. This study aims to determine the diversity, diagnostic characters, and habitat of Porifera and Cnidaria constituents of Lower Pleistocene coral reefs in Sangiran. The study employed observation for data collection and qualitative analysis of morphological characteristics. The identified coral reefs were classified into seven families that inhabit the neritic zone. The study concludes that each species of coral (phylum Cnidaria) has unique corallite characteristics, while each species of sponge (phylum Porifera) can be identified by its external appearance.

Kata Kunci : Sangiran, Fosil, Porifera, Cnidaria, Pleistosen.

  1. S1-2024-438644-abstract.pdf  
  2. S1-2024-438644-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-438644-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-438644-title.pdf