Fenomena Kekumuhan di Kawasan Permukiman Desa Canggu Kabupaten Badung dan Faktor Penyebabnya
A. Siti Namirah B., Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM.
2024 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah
Canggu, yang telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu tujuan wisata utama di Bali yang diakui secara internasional, menarik perhatian para wisatawan dengan keindahan alamnya. Meskipun begitu, perkembangan sektor pariwisata di Desa Canggu tidak selaras dengan peningkatan kualitas pemukimannya. Ketidakseimbangan ini mengarah pada munculnya infrastruktur yang kurang memadai sehingga menjadi kumuh. Meskipun tingkat kekumuhan di Desa Canggu sifatnya masih dalam kategori ringan, namun Desa Canggu sebagai kawasan wisata, standar kelayakan yang diharapkan oleh wisatawan menjadi lebih tinggi dibanding kawasan permukiman pada umumnya. Selain itu, kekumuhan yang ada harus segera ditangani agar tidak berkembang ke arah kekumuhan yang lebih berat. Perhatian terhadap kekumuhan ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan Desa Canggu sebagai sebuah kawasan permukiman dan kawasan pariwisata yang diminati wisatawan.
Dalam upaya penanganan tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian untuk mengetahui bagaimana kondisi dan faktor penyebab kekumuhan yang terjadi di kawasan permukiman di Desa Canggu ini. Dengan mengetahui fenomena dan faktor penyebab yang terjadi nantinya dapat menjadi dasar yang bermanfaat dalam upaya mengatasi permasalahan kekumuhan di kawasan tersebut.
Pada penelitian ini, pendekatan yang dilakukan adalah induktif kualitatif dengan pengumpulan data melalui data primer berupa wawancara dan observasi serta pengumpulan data sekunder berupa data pendukung. Dari hasil penelitian, diperoleh informasi mengenai kondisi kekumuhan yaitu berupa kekumuhan fisik, berupa adanya prasarana permukiman yang kurang memadai dan adanya peningkatan kepadatan bangunan serta terjadinya alih fungsi lahan. Selain itu, faktor yang menyebabkan munculnya fenomena kekumuhan adalah adanya: peralihan permukiman menjadi pariwisata, perkembangan infrastruktur yang tidak sejalan dengan perkembangan pariwisata, dan peran masyarakat dan kurangnya ketegasan regulasi. Fenomena kekumuhan yang terjadi di Desa Canggu merupakan tantangan yang perlu segera diatasi. Meskipun daya tarik pariwisata Desa Canggu sangat menarik, namun fenomena kekumuhan ini dapat mengancam keberlanjutan Desa Canggu sebagai kawasan permukiman dan kawasan pariwisata.
Canggu is a renowned tourist destination in Bali that has gained international recognition. Its natural beauty serves as a unique attraction for tourists. However, the development of tourism in Canggu does not align with the improvement of the quality of its residential areas. This imbalance has led to the emergence of inadequate infrastructure, resulting in slum-like conditions. Although the level of slum is still considered mild, the standards expected by tourists in Canggu, as a tourist destination, are higher than those in ordinary residential areas. Moreover, the existing slums need to be addressed promptly to prevent it from worsening. Attention to this issue is crucial to maintain the sustainability of Canggu as both a residential and tourist area that appeals to visitors.
In addressing this concern, it is essential to conduct research to understand the conditions and factors causing slums in Canggu. By identifying the phenomenon and underlying causes, the findings can serve as a valuable foundation for efforts to address the slums issues in the area.
The approach employed is qualitative inductive with data collection through primary data such as interviews and observations, as well as secondary data in the form of supporting data. From the results, information about the condition of slums was obtained, including physical slums due to inadequate settlement infrastructure, increased building density, and land use changes. Additionally, factors contributing to the emergence of slums phenomena include: the shift between tourism and settlement, infrastructure development not aligned with tourism growth, and the role of the community coupled with regulatory inadequacies. The slums phenomenon in Canggu poses a challenge that needs to be addressed promptly. Despite Canggu's exceptional tourist appeal, this slums phenomenon could jeopardize the sustainability of Canggu as both a residential and tourist area.
Kata Kunci : canggu, pariwisata, permukiman, kumuh / canggu, tourism, settlement, slum