Dinamika Salafi inklusif :: Pergulatan internal dan strategi Pondok Pesantren Langitan Tuban dalam mempertahankan tradisi terhadap modernisasi dan globalisasi
HADI, Syamsul, Drs. Lambang Trijono, MA
2003 | Tesis | S2 SosiologiTesis ini membahas tentang dinamika tradisi salah yang tumbuhkembang di pondok pesantren Langitan Tuban Jawa Timur: serta relevansinya dengan tantangan modernitas dan globalisasi. Sebagaimana diketahui, pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional asli Indonesia, suatu bentuk indegineous culture yang muncul bersamaan waktunya dengan penyebaran dakwah lslam di kepulauan Melayu-Nusantara pada abad ke-14. Seiring bergulirnya waktu, pesantren turut andil mewarnai babakan sejarah bangsa, karena itu, semakin memantap kan posisinya di mata komponen bangsa lainnya. Berbekal kemampuan dalam mengelola warisan tradisi salah dan budaya lokal, pesantren mampu menjadi kekuatan alternatif, yakni sebagai counteraculture terhadap budaya mainstream. Atas dasar itu pula, pesantren mengemban tugas mulia “mengamankan†warga bangsa dari berbagai ancaman dan penetrasi budaya manca yang dapat merusak moralitas dan nilai-nilai luhur (high-values). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dengan perspektif sosial kritis, yang mencoba memberikan interpretasi mendalam terhadap temuan-temuan lapangan berdasarkan fakta-fakta sosial yang terjadi apa adanya. Sedangkan untuk mendapatkan validitas data lapangan, selain melalui teknik obeservasi, penulis juga melakukan wawancara mendalam atau indept-interview dengan menggunakan panduan wawancara (guide interview). Terkadang wawancara dibiarkan terus mengalir, tapi tetap memperhatikan pada fokus kajian (subyek penelitian). Dari hasil temuan di lapangan dinyatakan bahwa, kedudukan tradisi salah di sebuah pesantren adalah working-rule (panduan utama) dan mempakan cerminan bagi pembentukan prilaku yang diimplementasikan melalui praktek-praktek keagamaan legal formal (fiqh-oriented). Upaya-upaya untuk mempertahankan survivenya tradisi ini ialah; Pertama, melakukan reproduksi ajaran salafiyah, baik melalui indoktrinasi maupun institusionalisasi. Dan untuk menjaga kemapa- nannya diperlukan dukungan konvensi-konvensi, simbol-simbol, ritus, bahasa bahkan teknik- teknik disipliner tertentu. Setiap pelanggaran yang disengaja dianggap menyimpang (indisipliner), dicap mbalelo dan wajib dikenakan sangsi (ta'zir). Kedua, dengan sekuat tenaga berupaya mempertahankan tipikal karakter, yaitu dengan cara membangun legitimasi dan pengukuhan kharisma. Legitimasi biasanya akan diperoleh tergantung pada yang bersangkutan dalam hubungannya dengan orangorang yang lebih dahulu memiliki otoritas (penjaga tradisi), apakah itu diperoleh dari faktor keturunan (nasabiah) atau melalui pewarisan ilmu dan kearifan (local genuine). Ketiga, di samping bersikap adaptif dan akomodatif terhadap pengaruh dari luar yang sesuai dengan nilai-nilai tradisi salafi, di sisi lain pesantren juga bersikap revitalisi revivalis, atau terang-terangan melawan (resistensi) terhadap penetrasi budaya luar yang dikhawatirkan dapat “mengancam†eksistensi tradisi salafi, seperti dampak modemisasi dan imbas negatif dari konsolidasi industri kapitalisme global. Pada dasarnya, apabila hal-hal baru yang datang dari pembahan itu tidak bertentangan dengan sistem teologi dan etika-normatif pesantren maka kemungkinan besar dapat diterimanya. Prinsif teologi dan etika normatif yang dimaksud adalah manhaj aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah yang terkristalisasi dalam pemikiran ulama madzhab dan ajaran salafuna al-shalih yang termaktub dalam kitab kuning. Walhasil, fokus utama dalam menghadapi tantangan modenitas dan penetrasi budaya global, pesantren Langitan masih tetap mengandalkan gerakan moral (moral force) dengan bertumpu pada mekanisme strategi sosial defensif melalui penguatan ranah religiusitas di tingkat komunitas basis, mencetak kader-kader pemimpin keagamaan pedesaan dengan misi utama yaitu terbentuknya kesalehan personal dan bagun masyarakat etis meskipun dalam skope lokal.
Available in Fulltext
Kata Kunci : Pondok Pesantren Langitan,Tradisi,Modernisasi dan Globalisasi