KEANEKARAGAMAN SPESIES KELELAWAR (ORDO CHIROPTERA) DI GUA ANJANI, KALIGESING, PURWOREJO

Harits Alam Maulana, Dr. Dwi Sendi Priyono S.Si., M.Si.

2024 | Skripsi | BIOLOGI

Gua menjadi salah satu habitat hewan kelelawar. Salah satu gua yang menjadi habitat kelelawar adalah Gua Anjani di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah di Kawasan Karst Menoreh. Namun kondisi karst di Perbukitan Menoreh sudah semakin rusak akibat adanya aktivitas pertambangan. Kondisi gua yang semakin rusak diprediksi menurunkan besar komunitas kelelawar di dalamnya sehingga dapat mengganggu ekosistem di dalamnya. Oleh karena itu, identifikasi keanekaragaman dan komunitas kelelawar di Gua Anjani perlu dilakukan sebagai referensi dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati. Penelitian dilakukan sekitar bulan Maret-Juni 2023 pada pukul 17:00 sampai 19:00. Penghitungan kelelawar dilakukan pada bagian entrance atau mulut gua dengan menangkap kelelawar yang keluar pada malam hari menggunakan jaring (mist net). Selain penghitungan kelelawar, penelitian ini juga melakukan penilaian kondisi gua dengan metode analisis skoring, yaitu karakteristik yang teramati akan diberi nilai agar dapat dihitung untuk menentukan tingkat prioritas dalam pelaksanaan pemeliharaan dan restorasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi besar komunitas adalah 9.893 individu dengan jenis spesies Hipposideros diadema dan Hipposideros larvatus, serta spesies Rhinolophus canuti, Rhinolophus creaghi, dan Rhinolophus borneensis. Hasil analisis skoring menunjukan bahwa kondisi lingkungan gua masih baik dengan prioritas yang harus dilakukan dalam upaya konservasi adalah pada pemeliharaan dan restorasi bagian kondisi gua yang mengalami kerusakan serta pengawasan pemanfaatan gua sebagai objek wisata.

Caves are a habitat for bats. One of the caves that is a habitat for bats is Anjani Cave in Purworejo Regency, Central Java at Menoreh Karst Area. However, the karst conditions in the Menoreh Hills are increasingly damaged due to mining activities and cause damage in the inside of cave. The increasingly damaged condition of the cave is predicted reduce the bat population, which can disrupt the ecosystem. Therefore, it is necessary to identify the diversity and population of bats in Anjani Cave as a reference in biodiversity conservation. The research was conducted around March-June 2023 from 17:00 to 19:00. In caves, bats are counted at the entrance or mouth of the cave by catching bats that come out of the cave at night using a mist net. Then the condition of the cave was also assessed using the scoring analysis method, which is a technique where the observed characteristics are given a value so that they can be calculated to determine the level of priority in maintenance and restoration of cave. The research results show that the estimated population size is 9,893 individuals with the species Hipposideros diadema, Hipposideros larvatus, and Hipposideros cyclops, as well as the species Rhinolophus creaghi and Rhinolophus borneensis. The environmental conditions around the cave are still good, as shown by the presence of trees and stable conditions in the cave, there is water flow, and it is supported by the presence of arthropods as bat food, which supports bats to roost in Anjani Cave. From the conservation priority scoring analysis, it can be concluded that the priority of conservation efforts is the maintenance and restoration of the condition of damage and use of the cave.

Kata Kunci : Gua, kelelawar, keanekaragaman, komunitas