Laporkan Masalah

CITY PARK SEBAGAI PUSAT REKREASI DI MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGENERATIF

Andi Muhammad Mulqi Mantasyah, Prof.Dr.Ing. Ir. Eugenius Pradipto ; Wisnu Agung Hardiansyah, S.Ars., M.Arch.

2024 | Skripsi | ARSITEKTUR

Fenomena kenaikan jumlah penduduk di kota Makassar dari tahun ke tahun menyebabkan peningkatan akan kebutuhan ruang publik seperti Taman Kota yang berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) maupun ruang publik di Kota Makassar.Tidak sejalannya pembangunan ruang hijau dengan laju kenaikan penduduk di Kota Makassar mengakibatkan presentase RTH yang ada di Kota Makassar masih berada diangka 9,07?ri total luas yang dibutuhkan sebesar 30%.Kota Makassar berada di urutan pertama sebagai kota terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan dengan potensinya yang menonjol di sektor Industri dan pariwisata. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya angka kelahiran dan urbanisasi penduduk. Ditinjau dari laju pertumbuhan penduduk yang mencapai angka 0,69 persen pertahunnya, Kota Makassar dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan ruang publik dan menemukan solusi dari permasalahan yang timbul akibat fenomena kepadatan penduduk tersebut.Banyaknya permasalahan yang timbul dari kenaikan jumlah penduduk di Makassar  melahirkan banyak permasalahan lain. Kurangnya fasilitas rekreatif untuk publik yang dapat mewadahi aktifitas masyarakat di ruang terbuka. Ditambah dengan keterbatasan lahan hijau dan permasalahan lingkungan di Makassar.   Menghadapi hal tersebut, Pemerintah beserta seluruh jajaran masyarakat  memerlukan solusi atas masalah yang terjadi agar tersedianya wadah yang representatif dimana masyarakat dapat melakukan aktifitas di ruang publik dan juga sebuah tempat yang dapat meregenerasi beberapa unsur alam maupun manusia itu sendiri.Oleh karena itu, timbul suatu pemikiran dari penulis untuk menyediakan sebuah fasilitas yang mampu mewadahi kegiatan-kegiatan tersebut dalam satu lokasi yang terpadu dalam bentuk sebuah City Park dengan pendekatan Arsitektur Regeneratif.  


 

The phenomenon of increasing population in the city of Makassar from year to year causes an increase in the need for public spaces such as City Parks which function as Green Open Spaces (RTH) and public spaces in Makassar City. The open green space in Makassar City is still at 9.07% of the total required area of 30%. Makassar City is in first place as the largest city in South Sulawesi Province with its prominent potential in the industrial and tourism sectors. This is influenced by the increasing birth rate and urbanization of the population. Judging from the population growth rate which reaches 0.69 percent per year, Makassar City is required to be able to meet public space needs and find solutions to problems arising from the phenomenon of population density. The many problems arising from the increase in population in Makassar have given rise to many other problems. . Lack of recreational facilities for the public that can accommodate community activities in open spaces. Coupled with limited green land and environmental problems in Makassar. Facing this, the Government and all levels of society need a solution to the problems that occur so that there is a representative forum where people can carry out activities in public spaces and also a place that can regenerate several natural elements and humans themselves. Therefore, a thought arises from the author to provide a facility capable of accommodating these activities in one integrated location in the form of a City Park with a Regenerative Architecture approach.

Kata Kunci : Kota Makassar,Kepadatan Penduduk,Ruang Terbuka Hijau,City Park

  1. S1-2024-431002-abstract.pdf  
  2. S1-2024-431002-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-431002-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-431002-title.pdf