Studi Kandungan Fluorida dalam Air Tanah Dangkal pada Daerah Granitik di Sekitar Lokasi Tambang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau
Beta Gusni Isyani, Prof. Dr. Ir. Agung Harijoko, S.T., M.Eng., IPM.; Prof. Dr.rer.nat. Ir. Heru Hendrayana, IPU.
2023 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI
Fluorida merupakan
salah satu unsur yang penting bagi manusia. Menurut WHO (1971) kandungan
fluorida berada dalam batas aman yaitu sekitar 0,5-1,5 mg/L. Konsumsi fluorida
secara berlebih maupun kurang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Fluorida
dapat masuk ke tubuh manusia melalui air minum. Batuan kaya mineral yang mengandung
fluor merupakan sumber utama dari fluorida tinggi dalam air tanah. Batuan
granitik umumnya mengandung sebagian besar mineral kaya F. Interaksi antara
mineral yang mengandung fluor dengan air merupakan proses utama fluorida
dijumpai pada air tanah. Pelapukan pada batuan mempermudah pelepasan fluor dari
mineral saat terjadi interkasi batuan dengan air. Daerah Marok Tua memiliki
batuan penyusun utama berupa granitik dengan pelapukan yang intensif. Hal ini
berpotensi menyebabkan tingginya konsentrasi fluorida pada air tanah sehingga
dapat mengganggu kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi mineral potensial pembawa fluorida pada batuan granitik,
mengetahui karakteristik dan kualitas air tanah berdasarkan kandungan fluorida,
serta mengetahui hubungan mineral pembawa fluor pada batuan granitik dan
kandungan kimiawi air tanah terhadap persebaran fluorida pada air tanah. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah petrografi, x-ray diffraction,
ion chromatography,
Flame Fotometer, kesadahan, dan titrasi.. Batuan granitik di lokasi penelitian mengandung mineral-mineral pembawa
fluorida yaitu biotit, muskovit, apatit, dan klorit, selain mineral tersebut
terdapat mineral sekunder yang dominan berupa kaolinit sebagai produk khas dari
pelapukan batuan granit. Tipe air tanah yang berkembang secara umum berdasarkan
kandungan ionnya menggunakan klasifikasi Kurlov terdiri dari 5 tipe yaitu: magnesium
klorida, magnesium kalsium klorida, kalsium magnesium klorida, magnesium
bikarbonat, dan
magnesium kalsium bikarbonat, sedangkan tipe air tanah
dengan menggunakan diagram Piper yaitu tipe magnesium bikarbonat dan tipe
kalsium klorida. Konsentrasi fluorida pada air tanah di daerah penelitian
berada di bawah pedoman dari WHO. Konsentrasi fluorida berkisar antara 0,006-0,044 mg/L.
Konsentrasi fluorida yang rendah pada sumber air minum masyarakat berpotensi
menyebabkan karies gigi. Mineral pembawa fluor pada batuan granitik dan kandungan kimiawi air
tanah di lokasi penelitian memiliki keterkaitan dengan persebaran fluorida pada
air tanah di lokasi penelitian walaupun tidak terlalu signifikan. Kandungan
fluorida pada air tanah berkorelasi positif dengan TDS, DHL, konsentrasi Na+,
Cl-, dan SO42-, serta berkorelasi negatif
dengan konsentrasi HCO3- dan NO3-.
Fluoride is one of the essential elements
for humans. According to WHO (1971), the fluoride content is within the safe
limits, approximately 0.5-1.5 mg/L. Excessive or insufficient fluoride
consumption can lead to health problems. Fluoride can enter the human body
through drinking water. Mineral rich rocks containing fluor are the main source of high
fluoride in groundwater. Granite rocks generally contain a significant amount
of fluorine-rich minerals. The interaction between fluoride-containing minerals
and water is the primary process through which fluoride is found in groundwater.
Weathering of rocks facilitates the release of fluoride from minerals when
there is interaction between rocks and water. The Marok Tua has
predominantly granitic rocks with intensive weathering, potentially resulting
in high fluoride concentrations in groundwater, which can affect human health. This research
aims to identify potential fluoride-bearing minerals in granitic rocks,
understand the characteristics and quality of groundwater based on fluoride
content, and determine the relationship between fluoride-bearing minerals in
granitic rocks and the chemical content of groundwater concerning the
distribution of fluoride in groundwater. The methods used in this research
include petrography, x-ray diffraction, ion chromatography, flame photometer, alkalinity
method, and titration method. The granitic rocks at the
research site contain fluoride-bearing minerals such as biotite, muscovite,
apatite, and chlorite. In addition to these minerals, there are dominant
secondary minerals, such as kaolinite, as a characteristic product of granite
weathering. The groundwater types, based on ion content using Kurlov's
classification, consist of five types: magnesium chloride, magnesium calcium
chloride, calcium magnesium chloride, magnesium bicarbonate, and magnesium calcium bicarbonat. Meanwhile, using the Piper diagram, the groundwater types are
magnesium bicarbonate and calcium chloride. The fluoride concentration in the
groundwater in the research area is below the WHO guidelines, ranging from 0.006 to 0.044 mg/L.
The low fluoride concentration in community drinking water sources has the
potential to cause dental caries. Fluoride-bearing minerals in granitic rocks
and the chemical content of groundwater at the research site are related to the
distribution of fluoride in groundwater, although not significantly. Fluoride
content in groundwater correlates positively with TDS, electrical conductivity,
concentrations of Na+, Cl-, and SO42-, and
negatively with concentrations of HCO3- and NO3-.
Kata Kunci : fluorida, air tanah, batuan granitik, Marok Tua