Laporkan Masalah

Analisis Pencemaran Air Di Hilir Sungai Winongo, Yogyakarta

Muhammad Zaki Arkan, Prof. Dr. Slamet Suprayogi, M.S.

2023 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Hilir Sungai Winongo di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang berawal diKecamatan Kasihan dan berakhir di Kecamatan Kretek, sering kali menjadi tempat pembuanganlimbah berbagai aktivitas manusia di sekitarnya. Pembuangan limbah ini berupa limbah dalambentuk domestik, pertanian, perkebunan maupun industri. Pembuangan limbah yang ada di HilirSungai Winongo ini menyebabkan terjadi pencemaran sungai, sehingga dapat menggangguekosistem serta aktivitas di sekeliling segmen sungai.Penelitan bertujuan untuk dapatmenganalisis kualitas air yang berada di hilir Sungai Winongo.Metode yang digunakan untuk dapat mengetahui kualitas air dilakukan dengan menghitungbeban pencemar dan Indeks Pencemar status mutu air yang ada di hilir Sungai Winongo denganmetode mengkalikan paramter yang diukur dan diketahui dengan debit terukur sungai untukmenghitung beban pencemarnya. Data yang dibutuhkan dalam menghitung beban pencemaradalah data debit dan data parameter pencemar yang ingin diketahui. Debit dalam penelitian inidihitung dengan mean section method. Data parameter dipenelitian ini didapatkan secaralangsung di lapangan dan kemudian diteliti dalam Lab untuk mengetahui jumlah yang ada padaparameter kualitas air yang dibutuhkan. Parameter yang diperlukan untuk penelitian inimencakup parameter fisik serta paramerter kimia. Parameter fisik yang digunakan untukpenelitian saat ini adalah suhu air dan zat padatan tersuspensi atau Total Suspended Solid (TSS).Selain itu, parameter kimia yang digunakan yaitu pH (derajat keasaman), oksigen terlarut atau

Dissolved oxygen (DO), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand(COD), amonia (NH?-N), dan phospat atau fosfor (PO?-P).Hasil perhitungan beban pencemara menunjukkan TSS dengan jumlah pencemar terbesar yaitu24,50 kg/hari dan parameter COD sebesar 16,53 kg/hari, yang disebabkan karena adanyakonstruksi pembanguan bendungan baru di Hilir Sungai Winongo, dan banyaknya pembuangansampah domestik di lokasi titik sampel. Indeks pencemaran di hilir Sungai Winongomenunjukkan adanya pencemaran ringan dalam klasifikasi kelas I namun dalam kondisi baikuntuk klasifikasi II, III, dan IV. Indeks pencemaran menunjukkan bahwa Hilir Sungai Winongomasih baik digunakan untuk aktivitas lain seperti irigasi, perikanan dan lainnya kecuali airminum. Angka indeks pencemaran yang rendah ini disebabkan karena angka kualitaspencemaran di Hilir Sungai Winongo banyak yang masih diambang batas baku mutu air,mengacu pada Peraturan Gubernur (PERGUB) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) No. 20Tahun 2008 tentang Baku Mutu Air di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Paramater yangmelebihi ambang batas hanya parameter phospat atau fosfor dengan nilai sampel sebesar 0,99 –1,16 mg/L. Semakin banyak parameter yang melewati ambang batas kualitas air dapatmenyebabkan terjadinya peningkatan dalam angka Indeks Pencemaran.



Downstream of Winongo River in Bantul Regency, Daerah istimewa Yogyakarta (DIY), which starts in the Kasihan District and ends in the Kretek District, often serves as a disposal site for various human activities in the surrounding areas. The waste discharged here includes domestic, agricultural, plantation, and industrial waste. The discharge of waste into the Winongo River downstream leads to river pollution, which can disrupt the ecosystem and activities in the river segments. This research aims to evaluate the water quality in the downstream of Winongo River. The method used to assess water quality involves calculating the pollutant load and Pollution Index in the Winongo River downstream. The required data for calculating the pollutant load includes flow data and data for the pollutant parameters of interest. Flow is determined in this study using the mean section method. Parameter data for this research are collected directly in the field and then analyzed in the lab to determine their concentrations. The required parameters for this study encompass both physical and chemical parameters. The physical parameters used in this study include water temperature and Total Suspended Solids (TSS). Additionally, the chemical parameters include pH (acidity level), dissolved oxygen (DO), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), ammonia (NH?-N), and phosphate or phosphorus (PO?-P). The results of the pollutant load calculation indicate that TSS is the largest contributor with a load of 24.50 kg/day, and the COD parameter accounts for 16.53 kg/day. This is due to the construction of a new dam downstream of the Winongo River and the substantial discharge of domestic waste at the sampling locations. The Pollution Index in the downstream of Winongo River indicates mild pollution in Class I but is in good condition for Classes II, III, and IV. The

Pollution Index suggests that the Winongo River downstream is suitable for various activities such as irrigation and fisheries but not for drinking water. The low Pollution Index is because many water quality parameters in the downstream of Winongo River are still within the water quality standards, as specified in the Governor's Regulation of the Special Region of Yogyakarta (DIY) No. 20 of 2008 concerning Water Quality Standards in the DIY Province. The only parameter that exceeds the water quality standards is phosphate/phosphorus (PO?-P), with sample values ranging from 0.99 to 1.16 mg/L. An increasing number of parameters exceeding water quality standards can lead to an increase in the Pollution Index.


Kata Kunci : Hilir Sungai Winongo, Kualitas Air, Beban Pencemar, Indeks Pencemar,Winongo River downstream, Water quality, Pollutant load, Pollution Index.

  1. S1-2023-426838-abstract.pdf  
  2. S1-2023-426838-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-426838-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-426838-title.pdf