Laporkan Masalah

Pengaruh Konsentrasi Minyak Atsiri Kayu Putih (Melaleuca cajuputi) dalam Bahan Kumur terhadap Daya Hambat pada Fusobacterium nucleatum

TASKARA SHAFA LANTIKA, Dr. drg. Dyah Irnawati, M.S.; Prof. Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes.

2024 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Bahan kumur digunakan sebagai kontrol plak kimiawi untuk mencegah terbentuknya plak yang dapat disebabkan oleh Fusobacterium nucleatum. Salah satu komposisi dalam bahan kumur adalah zat aktif yang memiliki daya antimikroba. Minyak atsiri kayu putih diketahui memiliki kandungan antibakteri berupa 1,8-cineole. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak atsiri kayu putih dalam bahan kumur terhadap daya hambat pada F. nucleatum.

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan bahan kumur pada penelitian ini adalah miyak atsiri kayu putih. Bahan kumur minyak atsiri kayu putih dibuat menjadi beberapa variasi konsentrasi (0%, 0,10%, 0,20%, 0,30%, 0,40%, 0,50%, 0,60%, 0,70%, 0,80%, 0,90%, dan 1%). Daya antibakteri bahan kumur minyak atsiri kayu putih diuji menggunakan metode dilusi cair pada media BHI-B lalu dikontakkan dengan suspensi F. nucleatum 10^8 CFU/mL. Data pengukuran berupa selisih nilai absorbansi larutan yang diukur menggunakan spektrofotometer sebelum dan sesudah inkubasi selama 24 jam pada suhu 37?. Data hasil penelitian lalu dianalisis menggunakan uji ANAVA satu jalur dan Post Hoc Games Howell dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan rerata selisih nilai absorbansi terbesar terdapat pada kelompok 0% sebesar 1,7298 ± 0,0382 dan selisih terkecil terdapat pada kelompok 1% sebesar -0,0196 ± 0,0141. Hasil ANAVA satu jalur menunjukkan adanya pengaruh konsentrasi minyak atsiri kayu putih dalam bahan kumur terhadap daya hambat pada F. nucleatum (p<0>Games-Howell menunjukkan kelompok 0,80%, 0,90%, dan 1% memiliki perbedaan signifikan dibandingkan kelompok lainnya (p<0>F. nucleatum.

Mouthwash is used as a chemical plaque control to prevent the formation of plaque caused by Fusobacterium nucleatum. One of the compositions in the mouthwash material is an active substance that has antimicrobial properties. Cajuput oil is known to have antibacterial content in the form of 1,8-cineole. The objective of this research is to determine the influence of the concentration of cajuput oil in the mouthwash material on the inhibitory effect on F. nucleatum.

The main material used in the production of the mouthwash in this study is cajuput oil. The mouthwash containing cajuput oil is prepared in several concentration variations (0%, 0.10%, 0.20%, 0.30%, 0.40%, 0.50%, 0.60%, 0.70%, 0.80%, 0.90%, and 1%). The antibacterial effect of the mouthwash with cajuput oil is tested using the liquid dilution method on BHI-B media, then it is brought into contact with a suspension of F. nucleatum at 10^8 CFU/mL. Measurement data in the form of the difference in absorbance values of the solution is measured using a spectrophotometer before and after 24 hours of incubation at a temperature of 37?. The research data is then analyzed using a one-way ANOVA test and Post Hoc Games Howell with a confidence level of 95%.

The research results show that the largest mean difference in absorbance values is found in the 0% group at 1.7298 ± 0.0382, and the smallest difference is found in the 1% group at -0.0196 ± 0.0141. The one-way ANOVA results indicate the influence of the concentration of cajuput oil in the mouthwash material on the inhibitory effect on F. nucleatum (p<0> F. nucleatum.

Kata Kunci : Bahan kumur, Fusobacterium nucleatum, Minyak atsiri kayu putih, 1,8-cineole

  1. S1-2024-455250-abstract.pdf  
  2. S1-2024-455250-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-455250-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-455250-title.pdf