Laporkan Masalah

Analisis Tipologi Tingkat Aksesibilitas Wilayah dan Tingkat Perkembangan Wilayah pada Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 dan 2020

Shafira Nur Sechan, Dr. Geog. Dodi Widiyanto, S.Si, M.Reg.Dev.

2023 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH

Provinsi Kalimantan Timur memiliki perbedaan kondisi wilayah yang menyebabkan kesenjangan dengan melihat nilai Indeks Entrophi Theil dan Indeks Wiliamsons pada Pulau Kalimantan. Terdapat isu strategis pada dokumen RPJMD Provinsi Kalimantan Timur tahun 2019-2023 terkait dengan peningkatan aksesibilitas dan penguatan konektivitas infrastruktur wilayah. Dengan demikian, diperlukan pengkajian tingkat aksesibilitas wilayah dan tingkat perkembangan wilayah di Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat aksesibilitas wilayah, menganalisis tingkat perkembangan wilayah, menganalisis tipologi antara tingkat aksesibilitas wilayah dan tingkat perkembangan wilayah, dan menentukan rekomendasi strategi pembangunan wilayah Provinsi Kalimantan Timur. 

Penelitian ini dilakukan pada sepuluh kabupaten/kota sebagai unit analisisnya. Metode yang digunakan adalah statistik deskriptif kuantitatif dengan berdasarkan data sekunder. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah model gravitasi, teknik skoring, indeks komposit, analisis tabulasi silang, dan pada akhirnya diberikan sebuah rekomendasi strategi pembangunan wilayah di Provinsi Kalimantan Timur menggunakan analisis SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan tingkat aksesibilitas wilayah di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016 dan 2020 dominan klasifikasi tetap sebanyak lima kabupaten dan dua kota. Klasifikasi naik dimiliki Kabupaten Paser dan Kutai Timur, klasifikasi turun dimiliki Kota Samarinda. Terjadi perubahan klasifikasi tingkat perkembangan wilayah di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016 dan 2020 dominan klasifikasi naik sebanyak lima kabupaten dan tiga kota. Klasifikasi tetap dimiliki Kabupaten Paser sedangkan klasifikasi turun dimiliki Kabupaten Kutai Timur. Hasil tipologi kedua variabel dilakukan tabulasi silang sehingga menghasilkan empat pola hubungan, yaitu aksesibilitas naik TPW tetap, aksesibilitas tetap TPW naik, aksesibilitas naik TPW turun dan aksesibilitas turu TPW naik. Keempat pola tersebut diberikan rekomendasi strategi kebijakan pengembangan wilayah sesuai dengan kondisinya sehingga diperoleh perencanaan yang tepat untuk pengembangan wilayah. 

East Kalimantan Province has different regional conditions, which cause disparities by looking at the Theil Entropy and Wiliamsons Index value on Kalimantan Island. There are strategic issues in the 2019-2023 East Kalimantan Province RPJMD document related to increasing accessibility and strengthening regional infrastructure connectivity. Thus, it is necessary to assess the accessibility and regional development level in East Kalimantan Province. This research aims to analyze the level of regional accesibility, analyze the level of regional development, analyze typoology between the level of regional accesibility and the level of regional development, and determine recommendations for regional development strategies for East Kalimantan Province.

This research was conducted in 10 districts/cities as the unit of analysis. The method used is quantitative descriptive statistics based on secondary data. The data processing and analysis techniques used are gravity models, scoring techniques, composite indices, cross-tabulation analysis, and finally, a recommendation for regional development strategies in East Kalimantan Province is provided using SWOT analysis.

The research results show that there has been a change of regional accessibility level in East Kalimantan Province in 2016 and 2020 was predominantly in the fixed classification, with five districts and two city. The upward classification belongs to the Paser and Kutai Timur Regency, while the downward classification belongs to the Samarinda City. There was a change classification in the level of regional development levels in East Kalimantan Province in 2016 and 2020 was predominantly upward classification, with five districts and three city. The fixed classification belongs to Paser Regency, while the downward classification belongs to Kutai Timur Regency. The results of the typology of the two variables were cross-tabulated to produce four patterns of relationships, namely upward accessibility fixed TPW, fixed accessibility upward TPW, upward accessibility downward TPW, and upward accessibility upward TPW. These four patterns are given recommendations for regional development policy strategies according to the conditions to obtain appropriate planning for regional development.


Kata Kunci : perkembangan wilayah, aksesibilitas wilayah, ketimpangan wilayah, kebijakan pengembangan wilayah

  1. S1-2023-438850-abstract.pdf  
  2. S1-2023-438850-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-438850-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-438850-title.pdf