INSIDENSI KARIER Staphylococcus aureus DAN KARIER Staphylococcus sp. PADA TENAGA KESEHATAN DAN PASIEN DI BANGSAL ANGGREK 2 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
ELLA PERMATASARI WIBOWO, dr. Abu Tholib Aman, M.Sc, Ph.D, Sp.MK(K); dr. Sekar Satiti, Sp.S(K)
2023 | Tesis-Spesialis | Mikrobiologi Klinik
Latar
Belakang: HAIs
menyebabkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian di rumah sakit sehingga
menjadi masalah baru dalam bidang kesehatan baik di negara berkembang maupun
negara maju. S. aureus sebagai salah satu agen terbanyak penyebab HAIs. Salah
satu strategi pencegahan dan pengendalian infeksi MRSA di rumah sakit adalah
dengan melakukan skrinning karier MRSA pada pasien maupun petugas kesehatan di
rumah sakit.
Tujuan: Mengetahui insidensi Staphylococcus
aureus, MRSA, MRCoNS, bakteri yang mendominasi dari hasil swab hidung dan
swab tenggorok, pada pasien dan tenaga kesehatan di Bangsal Anggrek 2, RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan Cross Sectional.
Sampel dikumpulkan dengan melakukan swab hidung dan tenggorok pada tenaga
kesehatan dan pasien di Bangsal Anggrek 2, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Analisis data menggunakan Analisis Deskriptif dengan penyajian data berupa
tabel frekuensi.
Hasil: Insidensi MSSA dari residen neurologi sebesar 30%, perawat Bangsal Anggrek 2 sebesar 25%, dan pasien sebesar 15%. Sementara insidensi MRSA, dari residen neurologi sebesar 10%, perawat Bangsal Anggrek 2 sebesar 10%, dan pasien sebesar 15%. Sedangkan untuk insidensi MRCoNS dari residen neurologi sebesar 25%, perawat Bangsal Anggrek 2 sebesar 40%, dan pasien sebesar 40%.
Kesimpulan:
Hasil
identifikasi berdasarkan spesimen swab hidung mengungkapkan bahwa MRCoNS
merupakan yang paling umum ditemukan (33,33%), MSCoNS (23,33%), dan MSSA
(23,33%). Hasil penelitian berdasarkan spesimen swab tenggorokan menunjukkan
dominasi bakteri BGN (20,00%) dan BGP (20,00%) serta MSCoNS (18,33%).
Background:
HAIs
cause increased morbidity and mortality rates in hospitals, thus becoming a new
problem in the health sector in both developing and developed countries. S.
aureus is one of the most common agents causing HAIs. One strategy for
preventing and controlling MRSA infections in hospitals is to carry out MRSA
carrier screening in patients and health workers in hospitals.
Objectives:
Determine
the incidence of Staphylococcus aureus, MRSA, MRCoNS, the bacteria that
dominate from the results of nasal swabs and throat swabs, in patients and
health personnel in Anggrek 2 ward, Dr. Sardjito Central Public Hospital
Yogyakarta.
Methods: This research is a
descriptive observational study with a cross sectional approach. Samples were
collected by conducting nose and throat swabs on health workers and patients in
Anggrek 2 ward, Dr. Sardjito Central Public Hospital Yogyakarta. Data analysis
used is Descriptive Analysis with data presentation in the form of a frequency
table.
Results: The
incidence of MSSA among neurology residents was 30%, Anggrek 2 Ward nurses was
25%, and patients were 15%. Then the incidence of MRSA, from neurology
residents was 10%, Anggrek 2 Ward nurses were 10%, and patients were 15%.
Meanwhile, the incidence of MRCoNS from neurology residents was 25%, Anggrek
Ward 2 nurses were 40%, and patient was 40%.
Conclusion: Identification results based on nasal swab
specimens revealed that MRCoNS was the most common (33.33%), MSCoNS (23.33%),
and MSSA (23.33%). Research results based on throat swab specimens showed the
dominance of BGN (20.00%) and BGP (20.00%) bacteria and MSCoNS (18.33%).
Kata Kunci : Staphylococcus aureus, MRSA, MSSA, CoNS, MRCoNS