Intensitas Dan Porositas Rekahan Pada Geometri Intrusi, Area Makam Syekh Domba Di Desa Brangkal, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah
Muslimiftakhul Huda, Dr.Eng. Ir. Agung Setianto, S.T., M.Si., IPM.
2024 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI
Studi mengenai singkapan
batuan terekahkan mulai banyak dilakukan oleh peneliti seiring adanya potensi
untuk menjadi batuan reservoir. Pemahaman mengenai karakteristik rekahan
seperti orientasi umum, atribut, sifat fraktal, intensitas, densitas, porositas,
serta faktor-faktor pengontrolnya penting untuk dilakukan. Lokasi penelitian
berada di daerah Desa Brangkal, Klaten, Jawa Tengah. Pengukuran data rekahan di
lapangan menggunakan metode scan window di delapan titik pengukuran pada
bagian batuan dinding dan intrusi yang menghasilkan total 252 rekahan. Metode structure
from motion juga dilakukan pada kedelapan titik tersebut untuk melihat
perbedaan hasil pengukuran rekahan dengan pengolahan secara digital. Kedudukan
rekahan pada setiap titik pengukuran memiliki arah orientasi yang bervariasi.
Secara keseluruhan, data lapangan menunjukkan dua arah umum rekahan yaitu barat
barat laut-timur tenggara (WNW-ESE) dan barat daya-timur laut (SW-NE) dengan
kedudukan bidang rekahan sebesar N2830E/710NE dan N2130E/790NE dan arah tegasan
maksimum pembentuk rekahan (?1) adalah barat daya-timur laut. Hasil ortophoto
pada masing-masing titik pengukuran menunjukkan hasil orientasi yang tidak jauh
berbeda dengan hasil pengukuran lapangan. Analisis sifat fraktal dari
pengukuran spasi rekahan, panjang rekahan, dan bukaan rekahan mengikuti
distribusi persamaan power law dengan nilai dimensi fraktal (D)
berturut-turut yaitu 1.49, 1.6, dan 1.5. Nilai densitas rekahan pengukuran
lapangan pada tebing sekitar intrusi dike bervariasi pada rentang 24-52
rekahan/m2. Sementara itu, nilai intensitas rekahannya adalah
7.47-14.04 m/m2. Faktor yang mengontrol nilai densitas dan
intensitas rekahan adalah litologi dan struktur geologi batuan dasar. Nilai
porositas rekahan di lapangan berkisar antara 0.4-1.47?n secara digital
berkisar antara 0.37-1.39% yang dipengaruhi oleh nilai dari panjang dan bukaan
rekahan. Hasil uji beda independent sample t-test dari nilai intensitas
dan porositas rekahan data lapangan dibandingkan dengan ortophoto menunjukkan
hasil yang tidak beda signifikan ditunjukkan oleh nilai sig. 2-tailed >
0.05.
Studies on fractured rock
outcrops have begun to be carried out by many researchers as their potential as
reservoir rocks. Understanding fracture characteristics such as general
orientation, attributes, fractal properties, intensity, density, porosity, and
controlling factors is essential. The research location is in Brangkal Village,
Klaten, Central Java. The measurement of fracture data in the field using the
scan window method at eight measurement points in the wall rock and intrusion
section resulted in a total of 252 fractures. The structure-from-motion method
was also carried out at these eight points to see the difference in the results
of fracture measurements with digital processing. The fracture positions at
each measurement point have varying orientation directions. Overall, the field
data shows two general orientations of fracture, namely
west-northeast-southeast (WNW-ESE) and southwest-northeast (SW-NE), with the
position of the fracture plane being N2830E/710NE and N2130E/790NE, and the
direction of maximum stress of fracture formation (?1) being
southwest-northeast. The orthophoto results at each measurement point show
orientations that are not much different from the field measurement results.
Analysis of the fractal properties of the fracture spacing, fracture length,
and fracture opening measurements follows the distribution of the power law
equation with fractal dimension (D) values of 1.49, 1.6, and 1.5, respectively.
The field measurement fracture density on the cliffs around the dike intrusion
varies in the range of 24–52 fractures/m2. Meanwhile, the fracture intensity
values are 7.47–14.04 m/m2. Factors that control the density and fracture
intensity values are the lithology and geological structure of the bedrock. The
fracture porosity value in the field ranges from 0.4–1.47% and digitally ranges
from 0.37–1.39%, which is influenced by the fracture length and aperture. The
results of the independent sample t-test of the intensity and porosity values
of the fracture field data compared to orthophoto show results that are not
significantly different, as indicated by the sig. 2-tailed > 0.05.
Kata Kunci : Brangkal, fracture, intrusion, scan window, structure from motion