ESTIMASI INTERVENSI PADA NILAI TUKAR RUPIAH-DOLAR SEBAGAI OPERASI PENARGETAN INFLASI
Joshua Mikhael, Sekar Utami Setiastuti
2023 | Tesis | S2 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Peralihan sistem nilai tukar menjadi sistem nilai tukar mengambang dan perubahan kerangka kerja moneter menjadi \textit{Inflation Targeting Framework} menyebabkan studi tentang nilai tukar dan kebijakan yang menyasar nilai tukar semakin penting. Salah satu instrumen kebijakan moneter yang menyasar nilai tukar adalah intervensi. Penelitian-penelitian terdahulu mengusulkan berbagai proksi untuk menggambarkan intervensi khususnya untuk negara-negara yang tidak mempublik-asikan data intervensinya. Namun, karakteristik otoritas moneter dan data yang tersedia untuk membentuk proksi di setiap negara berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini akan membentuk proksi intervensi baru dengan metodologi optimasi maksimum cadangan devisa sebagai pemenuhan tujuan penguatan cadangan devisa sebagai basis moneter. Proksi yang dibentuk terbukti signifikan secara statistik dapat menahan laju depresiasi dan mengurangi volatilitas nilai tukar hingga alpha= 0,01. Hasil ini juga menunjukkan bahwa proksi yang dibentuk pada penelitian lebih mampu menjelas-kan operasi intervensi jika dibandingkan proksi pembanding yaitu proksi intervensi Weymark. Analisis lebih lanjut dalam kerangka ekonomi makro juga menunjukkan bahwa proksi intervensi yang dibentuk dapat mewakili suatu intrumen kebijakan yang digunakan untuk moderasi nilai tukar dan mengurangi deviasi inflasi.
The transition of exchange rate systems to floating rate and monetary frameworks to Inflation Targeting Framework has made studies about exchange rates and policies that target exchange rates become increasingly important. One of the monetary policy instruments which targets the exchange rate is intervention. Previous studies proposed some proxies to capture interventions, especially for countries that do not publish the intervention data. However, the characteristic of each country's monetary authority and the available data to form the proxy differs. Hence, this study aims to form a new intervention proxy by optimizing foreign reserves with the goal of strengthening the foreign reserves as a monetary base. The formed proxy is proved to be statistically significant to hold depreciation and lower the exchange rate's volatility up to $\alpha=$ 0,01. These findings also show that the formed proxy can better explain the intervention operation compared to Weymark intervention proxy. Further analysis of macroeconomic framework also shows that the formed intervention proxy can represent a policy instrument which is used to moderate exchange rate and lower the inflation deviation.
Kata Kunci : Instrumen Kebijakan Moneter, Proksi Intervensi, Optimasi Lagrange