Laporkan Masalah

Pemanenan Burung Anis Merah (Zoothera citrina orientis) oleh Petani Kopi Desa Tista, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng Bali

Harry Rudianto , Dr. Ir. Djuwantoko, M.Sc. dan Ir. Suwarno Hasan Bahri, M.S.

2009 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Desa Tista di Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng Bali mempunyai komoditi sampingan selain kopi yaitu Anis Merah (Zoothera citrina orientis). Burung ini banyak terlihat ketika a\\'lll musim penghujan untuk berkembang biak dan mencari makan. Petani desa Tista biasa mem.anen dan menjual anakan burnng dari sarang yang dibuat di kebun kopi miliknya. Pemanenan yang dilakukan oleh para petani ini teJah berJangsung turun temumn. Memanen satwa di alam (wildlife harvesting) seperti anakan Anis Merah pada dasarnya akan mengurangi popuJasinya di alam hingga kepunahan, tapi di desa Tista praktek pemanenan anakan Anis Merah dapat terns dilak:ukan tiap tahun. Penurunan populasi akibat pemanenan secara terns menerus tidak menimbulkan penurunan populasi Anis Merah yang drastis di desa Tista. Menurnt para petani desa Tista, tata cara pemanenan yang dilakukan ini telah diatur dalam awig-awig desa menurut ajaran Tri Hita Karana. Ajaran tersebut sangat dipatuhi dan menjadi pedoman kehidupan masyarakat desa Tista. Dari hasil pengamatan dan. wawancara yang dilakukan dapat diketahui dua faktor yang mendukung keberadaan Anis Merah di desa Tista. Pertama yaitu adanya daya dukung lingkungau, kedua adalah awig-awig desa Tista mengenai tata cara pemanenan Anis Merah. Daya dukung lingkungan berkaitan dengan pola agroforesty dengan. pola random mixture yang menyediakan habitat bagi Anis Merah yang sangat mirip dengan habitat aslinya. Awig-awig yang berlaku di desa Tista sangat ditaati oleh seluruh anggota subak. lsi dari awig-awig mengenai Anis Merah antara lain larangan memasuki lahan orang lain; memanen indukan Anis Merah, mencuri anakan Anis Merab, menjaring atau menembak Anis Merah, dan pembagian bak antara pernilik dan penggarap lab.a1L Pennasalahan yang terjadi saat ini belum mengancam populasi Anis Merah di desa Tista. Dua faktor tersebut jika terus dijaga dapat memberikan jaminan pemanenan Anis Merah di alam secara lestari karena motif yang berlaku dalam masyarakat bukan hanya motif ekonomi belaka tapi juga dilandasi atas n.ilai-nilai religius sebagai pedoman bidup sehari-hari.

Tista village in Busungbiu subdistrict, Buleleng regency, Bali, have another commodity beside coffee, that is, Anis Merah (Zoothera citrina orientis). More Anis Merah birds are detected during the early rainy season to breed and find food. Tista village farmers usually harvest and sell bird's chicks from the nest that made by birds in their coffee plantations. This activity has been done from generation to generation. Basically, wildlife harvesting will reduce the population and result in extinction, but in Tista village harvesting practices of Anis Merah chicks can be done yearly. The decline in population due to continuously harvesting does not resulting in a drastically reduction of Anis Merah population in Tista village. According to Tista village farmers, the harvesting procedure has been set in the village's awig-awig that based on Tri Hita Karana doctrine. The doctrine are obeyed and become a life guideline for Tista villagers. The results of observations and interviews indicated that there are two supporting factors for the existence of Anis Merah in Tista village. First is the environmental supporting capabilities, the second is awig-awig of Tista village that consist of harvesting procedure of Anis Merah. Environmental supporting capabilities related to random mixture patterns of agro-forestry that provides very­similar-to-the-original habitat for Anis Merah. The content of awig-awig about Anis Merah includes prohibition to enter the field of others, harvesting bird's mothers, stealing Anis Merah chicks, catching Anis Merah with birds net or by shooting them, and right sharing between the owner and the farmers of the field. The current problems are not yet threaten the population of Anis Merah in Tista village. If two supporting factors can be continuously done, then the harvesting of Anis Merah can be assured because the motif is not merely economically but based on religious value as daily life guidelines.

Kata Kunci : Wildlife harvesting, agroforestry, Anis merah, Zoothera citrina, awig­-awig.

  1. Abstract.pdf  
  2. Bibliography.pdf  
  3. Table_of_Content.pdf  
  4. Title.pdf