Peran fenomenologi tubuh dalam pengembangan ilmu keolahragaan

PRAMONO, Made, Prof.Dr. H. Koento Wibisono Siswomihardjo

2003 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Masalah yang diangkat dalam penelitian yang berjudul “Peran Fenomenologi Tubuh dalam Pengembangan Ilmu Keolahragaan” ini adalah tentang pengaruh dan peran fenomenologi tubuh (dari Maurice Merleau-Ponty) dalam pengembangan Ilmu Keolahragaan. Berdasarkan analisis kritis terhadap data yang ada, ekstensifikasi dan intensifikasi pengembangan Ilmu Keolahragaan berbasis fenomenologi tubuh diproyeksikan dan dideskripsikan ke dalam konstruksi argumentasi ilmiah yang sistematis. Konstruksi ini menunjukkan dua hal pokok: pertama, fenomenologi tubuh dapat menjadi paradigma alternatif Ilmu Keolahragaan dalam memandang hubungan tubuh dan jiwa, dengan penolakan eksistensialnya terhadap dualisme Cartesian yang menganggap tubuh sebagai mesin atau alat bagi jiwa. Kedua, meskipun masih terbatas pada analisis tentatif, peran fenomenologi tubuh dalam pengembangan Ilmu Keolahragaan memiliki argumentasi ilmiah yang paradigmatik, yang tampak pada posibilitas aplikatifnya yang mendeobjektifikasikan tubuh menuju penghargaan emansipatif: “tubuhku adalah diriku”. Konsekuensi praktisnya, misalnya bagi seorang atlit, tubuh tidak dilihat sebagai instrumen yang dapat dieksploitasi dan dimanipulasi sedemikian rupa demi kepuasan jiwa berupa kemenangan, harta, atau prestise tertentu, namun tubuh dilihat sebagai “diri”, sebagai subjek yang memiliki “hak, kewajiban, dan kedudukan” yang sepadan dengan pikiran atau jiwa

Lifted problem in this research which entitled “The Role of Phenomenology of The Body in Sport Science Development” is about the influence and the role of phenomenologi of the body (from Maurice Merleau-Ponty) in Sport Science development. Pursuant to critical analysis toward gathered data, the extensification and intensification in Sport Science development based on phenomenology of the body is projected and described within the systematically construction of scientific argumentation. This construction showed two main topic: first, the phenomenology of the body could be the alternative for Sport Science paradigm for looking the mind-body relationship, with its existencial refusal to Cartesian dualism that consider the body as machine or instrument for the soul. Second, yet there is limited to tentative analysis, the role of phenomenology of the body in Sport Science development has the paradigmatic scientific arguing that visible at the possibility of its application that deobjectivicate the body toward the emancipative appreciation: "my body is my self". The practically consequence, for example, for an athlet the body has not been seen as an instrument that can be exploitate and manipulate in a certain way in the name of satisfaction of the soul, namely winning, wealth, or some prestiges, but, in this case the body has been seen as "self", as "subject" that has "right, obligation, and state" that equal to the mind or the soul.

Kata Kunci : Filsafat,Fenomenologi Tubuh,Ilmu Olah Raga, Phenomenology of The Body, The Dualism of Cartesian’s Mind-Body, Sport Science Development