Hubungan antara Retinopati Diabetika dengan Kejadian Mortalitas Dalam 5 Tahun (Tahun 2017 Sampai Tahun 2022) Pada Pasien Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Istimewa Yogyakarta
Ruri Karina Adelina, Prof. dr. Muhammad Bayu Sasongko, M.Epi, Ph.D., Sp.M; Prof. dr. Suhardjo, SU., Sp.M(K)
2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Penyakit Mata
Latar belakang: iabetes mellitus merupakan penyakit sistemik yang menjadi epidemi yang berkembang dengan cepat di seluruh dunia. Retinopati diabetika sering kali menjadi komplikasi terbanyak dari penyakit DM pada bagian mata. Retinopati juga dikaitkan dengan peningkatan risiko mortalitas. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan antara Retinopati Diabetika dan mortalitas pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 5 Tahun (Tahun 2017 sampai Tahun 2022). Metode:Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cohort selama 5 tahun yang dimulai sejak tahun 2017 diamati efek dari faktor risiko, tes diagnostik, pengobatan atau intervensi lain tanpa mencoba mengubah siapa yang terpapar atau tidak. Pada penelitian ini dilakukan follow up selama 5 tahun ke depan, angka mortalitas yang terjadi pada pasien yang terdiagnosis retinopati diabetika pada penderita DM tipe 2. Hasil: Pasien yang diundang untuk dilakukan follow up sejumlah 899 pasien, ter-follow up
sejumlah 698 pasien dengan 77,6?ri total. Median waktu follow up 5,04 tahun dengan rentang waktu 3,1-7,2 tahun. Dari hasil follow up didapatkan 105 pasien meninggal dengan angka mortalitas 15,5%. Faktor risiko penyakit terbanyak adalah pasien DM tipe 2 dengan riwayat penyakit VTDR (angka mortalitas 34,8/1000 person year) dan CVD, stroke (38,1/1000 person year) dengan p-value 0.02. Dalam analisis multivariable, retinopati dengan CVD, stroke secara signifikan meningkatkan resiko mortalitas [(HR) 1,88 (CI 95% 1,25-2,84)] dengan p-value 0,002. Pasien dengan VTDR juga secara signifikan beresiko meningkatkan mortalitas [(HR) 2,51 (CI 95% 1,18-2,35)] dengan p-value 0,017. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa orang dengan DM tipe 2 yang memiliki riwayat CVD, stroke dan penyakit VTDR mengalami risiko mortalitas hingga 2,5 kali lipat dalam 5 tahun. Sehingga pasien DM yang memiliki faktor risiko tersebut, harus segera dilakukan manajemen komprehensif yang lebih ketat agar risiko mortalitas dapat diturunkan.
Background: Diabetic retinopathy is often the most common complication of DM in the eye. Retinopathy is also associated with an increased risk of mortality. This study aims to determine the association between DM retinopathy and mortality in patients with DM type 2 in the Special Region of Yogyakarta in 5 years (2017-2022). Method: This study uses a cohort study design for 5 years starting in 2017 to observe the effects of risk factors, diagnostic tests, treatments, or interventions. In this study, follow-up was carried out for the next 5 years, and the mortality rate that occurred in patients diagnosed with diabetic retinopathy. Results: 698 patients were followed up with 77.6% of the total (899 patients). The median follow-up time was 5.04 years. 105 patients died with mortality rate of 15.5%. The most common risk factors for the disease were type 2 DM patients with a history of CVD, stroke and VTDR (Mortality rate 34.8, 38.1 /1000 person-year;) with a p-value of 0.02. In multivariable analysis, retinopathy with CVD and/or stroke was significantly associated with mortality (HR) 1.88 (95%CI), p-value of 0.002, likewise VTDR (HR) 2.51 (95%CI), p-value of 0.017.Conclusion: People with type 2 DM with a history of CVD, stroke, and VTDR had 2.5 times the risk of death compared to DM patients without the disease within 5 years. So people who have these risk factors must needs to involve cross-disciplines and professions so that it is more comprehensive and can reduce the risk of mortality.
Kata Kunci : Retinopati, mortalitas, vision-threatening disease retinopathy, cardiovascular disease