Laporkan Masalah

Kondisi Ovarium dan Kadar Hormon Estradiol pada Sapi Perah Pasca Kesembuhan Penyakit Mulut dan Kuku

Aditya Widyapramita, drh. Agung Budiyanto, MP., Ph.D.; drh. Erif Maha Nugraha Setyawan, M.Sc., Ph.D.

2023 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dapat menurunkan produktivitas reproduksi. Sapi perah pasca PMK dinyatakan sembuh apabila performa reproduksinya telah kembali normal. Performa reproduksi baik apabila fungsi ovarium, kadar estradiol, dan kualitas estrus normal. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran kondisi ovarium, kadar estradiol, dan kualitas estrus pada sapi perah yang pernah terinfeksi oleh virus PMK di Koperasi Samesta dan peternakan rakyat di Klaten, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan purposive sampling pada 37 ekor sapi perah dengan riwayat terinfeksi PMK dan telah menunjukan kesembuhan, umur 3-7 tahun, memiliki Skor Kondisi Tubuh (SKT) 2,5-3,5. Ovarium sapi perah diperiksa dengan USG dan diukur diameter folikelnya. Pengambilan darah dilakukan melalui vena jugularis atau vena coccygeal untuk pemeriksaan kadar estradiol dengan ELISA. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS dengan uji Anova One-way dan Uji Korelasi. Hasil penelitian menunjukan rata-rata diameter folikel yaitu 1.39 + 0.30 cm. Pada perbandingan rata-rata diameter folikel pada tiga kategori menunjukan adanya pengaruh signifikan (p<0>+ 49.09 pg/mL. Perbandingan rata-rata kadar estradiol pada ketiga kategori menunjukan adanya perbedaan signifikan (p<0.05). Uji korelasi menunjukan adanya korelasi kuat dan positif antara diameter folikel dengan kadar estradiol, serta kadar estradiol dengan kualitas estrus. Kesimpulan penelitian ini adalah kondisi ukuran folikel ovarium, kadar estradiol, kualitas estrus saat estrus pada sapi perah pasca PMK telah kembali normal. Perkembangan folikel ovarium dapat memengaruhi pengeluaran kadar estradiol, serta kadar hormon estradiol memengaruhi kualitas estrus. Fisiologis reproduksi sapi perah dibawah nilai standar menunjukan belum kembalinya kondisi reproduksi sapi perah pasca PMK. 

Foot and Mouth Disease (FMD) can reduce reproductive productivity. Post FMD cows are declared cured if their reproductive performance has returned to normal. Reproductive performance is good if ovarian function, estradiol levels, and estrus quality are normal. This study aims to provide and overview of the condition of the ovaries, estradiol levels, and quality of estrus in dairy cows that have been infected with the FMD virus in Samesta Cooperative and smallholder farms in Klaten, Central Java. This study used a purposive sampling method on 37 dairy cows with a history of FMD infection and showed recovery, aged 3-7 years, with a Body Condition Score (BCS) of 2,5-3,5. The cow's ovaries are examined by ultrasound and the diameter of the follicles is measured. Blood was drawn via the jugular vein and coccygeal vein to check estradiol levels using ELISA. Data were analyzed using IBM SPSS with One-way Anova Test and Correlation Test. This research result showed that the average follicle diameter was 1.39 + 0.30 cm. A comparison of the average follicle diameters in the three categories showed a significant effect (p<0>+ 49.09 pg/mL. Comparison of the average estradiol levels in the three categories showed a significant effect (p<0>

Kata Kunci : Pasca PMK, sapi perah, ovarium, hormon estradiol

  1. S2-2023-490553-abstract.pdf  
  2. S2-2023-490553-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-490553-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-490553-title.pdf