FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN EFIKASI DIRI IBU PADA PEMBERIAN MAKAN ANAK USIA 6-59 BULAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN KERINCI
Krezea Heda, Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes ; dr. Amirah Ellyza Wahdi, MSPH
2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar belakang: Indonesia menjadi negara dengan prevalensi stunting tertinggi kedua di Asia Tenggara dengan prevalensi stunting sebesar 31,8% pada tahun 2021. Salah satu faktor yang memengaruhi kejadian stunting adalah efiksi diri ibu. Semakin tinggi efikasi diri ibu maka semakin baik perilaku pencegahan stunting yang dilakukan termasuk saat pemberian makan pada anak yang dipengaruhi oleh faktor personal dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor personal dan lingkungan yang berhubungan dengan efikasi diri ibu pada pemberian makan anak usia 6-59 bulan.
Metode: Penelitian observasional analitik menggunakan desain cross sectional. Pemilihan sampel menggunakan cluster random sampling meliputi seluruh desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Siulak Mukai sebanyak 264 ibu balita usia 6-59 bulan. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik menggunakan STATA.
Hasil: Mayoritas ibu berada pada kategori efikasi diri rendah (50,38%), pengatahuan kurang (62,88%) harapan rendah (51,52%), sikap positif (51,52%), norma sosial tidak mendukung (66,29%), akses mudah ke komunitas (50,38%) dan dukungan keluarga tinggi (52,37%).Variabel bebas yang memiliki hubungan dengan efikasi diri ibu adalah pengetahuan (p=0,003), sikap (p=0,0009), norma sosial (p=0,0001), akses ke komunitas (p=0,014) dan dukungan keluarga (p=0,005). Variabel yang paling berhubungan dengan efikasi diri adalah norma sosial (p=0,000) nilai OR adalah 2,8
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara faktor personal dan faktor lingkungan terhadap efikasi diri yaitu pengetahuan, sikap, norma sosial, akses ke komunitas dan dukungan keluarga. Faktor yang secara bersama berhubungan dengan efikasi diri ibu adalah sikap, norma sosial, akses ke komunitas dan dukungan keluarga dengan variabel yang paling berhubungan adalah norma sosial.
Background: Indonesia is the country with the second highest stunting prevalence in Southeast Asia with a stunting prevalence of 31.8% in 2021. One of the factors influencing the incidence of stunting is maternal self-efficacy. The higher the mother's self-efficacy, the better the stunting prevention behavior carried out, including when feeding children which is influenced by personal and environmental factors. The purpose of this study was to analyze personal and environmental factors associated with mother's self-efficacy in feeding children aged 6-59 months.
Methods: Analytical observational studies using a cross sectional design. The sample selection using cluster random sampling covered all villages in the working area of the Siulak Mukai Public Health Center as many as 264 mothers of toddlers aged 6-59 months. Data were analyzed using chi-square test and logistic regression using STATA.
Results: The majority of mothers were in the categories of low self-efficacy (50.38%), lack of knowledge (62.88%), low expectations (51.52%), positive attitudes (51.52%), unsupportive social norms (66.29%), easy access to community (50.38%) and high family support (52.37%). The independent variables that had a relationship with maternal self-efficacy were knowledge (p = 0.003), attitudes (p = 0.0009), social norms (p = 0.0001), access to community (p = 0.014) and family support (p = 0.005). The variable most associated with self-efficacy was social norm (p = 0.000) the OR value was 2.8
Conclusions: There is a relationship between personal and environmental factors on self-efficacy, namely knowledge, attitudes, social norms, access to community and family support. Factors that were associated with mothers' self-efficacy were attitudes, social norms, access to the community and family support with the most associated variable being social norms.
Kata Kunci : Gangguan nutrisi, efikasi diri, ibu, studi cross sectional