Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pelayanan Nifas (Postpartum Care) Ibu Di Puskesmas Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan

Zulfa Nur Hasri, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D ; dr. Amirah Ellyza Wahdi, MSPH

2023 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Menurut data Sampling Registration System (SRS) tahun 2018 proporsi kematian ibu tertinggi terjadi pada fase nifas sebesar 40%. Fase nifas adalah fase krusial bagi ibu dikarenakan organ-organ reproduksi sedang melalui proses pemulihan setelah kehamilan dan persalinan. Cakupan pelayanan nifas sebagai program penurunan AKI di Indonesia belum mencapai target nasional. Hal ini juga terjadi di Provinsi Bangka Belitung, terutama di Kabupaten Bangka Selatan sebagai kabupaten dengan kunjungan pelayanan nifas terendah sebesar 78%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kunjungan nifas ibu.  Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik menggunakan desain cross sectional. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner berbasis kertas hasil adaptasi dari beberapa penelitian terdahulu yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas, kuesioner kemudian diisi langsung oleh responden.  Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi, confident interval, chi square test, dan logistic regression menggunakan STATA serta menggunakan metode cluster random sampling.  Hasil: Persentase kunjungan pelayanan nifas lengkap oleh 120 ibu di Kecamatan Simpang Rimba hanya 33,33%. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aksesibilitas dan kualitas pelayanan nifas terhadap kunjungan nifas (p>0,05). Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan dukungan lingkungan sosial terhadap kunjungan nifas (p<0>

Background: According to Sampling Registration System (SRS) data in 2018, the highest proportion of maternal deaths occurred in the postpartum phase at 40%. The postpartum is a crucial phase for the mother because the reproductive organs are going through the recovery process after pregnancy and childbirth. The coverage of postpartum services as a MMR reduction program in Indonesia has not reached the national target. This also happens in Bangka Belitung Province, especially in South Bangka Regency as the district with the lowest postpartum service visits at 78%. This study aims to determine the factors that influence maternal postpartum visits. Methods: This study was an analytical observational study using a cross sectional design. The measuring tool used is a paper-based questionnaire adapted from several previous studies that have gone through validity and reliability tests, the questionnaire is then filled out directly by respondents. The data was analyzed by using frequency distribution, confident interval, chi square test, and logistic regression using STATA and using cluster random sampling method. Results: The percentage of complete postpartum service visits by 120 mothers in Simpang Rimba sub-district was only 33.33%. There was no significant relationship between accessibility and quality of postpartum services to postpartum visits (p>0.05). There was a significant relationship between knowledge, attitudes, family support and social environment support to postpartum visits (p<0>

Kata Kunci : Fase nifas, ibu, studi cross-sectional