Laporkan Masalah

PENGARUH KAYU SECANG (Caesalpinia sappan) TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN, PARAMETER FERMENTASI RUMEN DAN PRODUKSI METAN IN VITRO

Hilmy Abdurrasyid Ammar, Dr. Ir. Chusnul Hanim, M.Si., IPM., ASEAN Eng.; Dr. Ir. Asih Kurniawati, S.Pt., M.Si., IPM.

2023 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Metan merupakan salah satu gas yang dihasilkan dalam rumen dan merupakan salah satu gas rumah kaca yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Salah satu upaya mengurangi produksi metan yaitu dengan menggunakan senyawa metabolit sekunder dari tanaman, salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan adalah kayu secang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kayu secang terhadap kecernaan nutrien, parameter fermentasi rumen dan produksi metan secara in vitro. Substrat yang digunakan yaitu 60% rumput gajah dan 40% konsentrat yang terdiri dari 30% wheat bran pollard dan 10% bungkil kedelai. Perlakuan berupa penambahan tepung kayu secang sebanyak 0, 2, 4, dan 6?ri bahan kering substrat. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan dua metode, yang pertama yaitu kecernaan nutrien dalam rumen metode Tilley dan Terry (1963) dan yang kedua yaitu teknik produksi gas secara in vitro metode Menke dan Steingass (1988). Pada akhir masa inkubasi, substrat dari metode Tilley dan Terry disaring dan diukur kecernaan dalam rumen, dan substrat dari metode Menke dan Steingass disaring untuk diukur kecernaan bahan kering dan bahan organik serta supernatannya digunakan untuk mengukur parameter fermentasi berupa pH, kadar volatile fatty acids, kadar NH3, protein mikroba, dan jumlah protozoa. Selama inkubasi dicatat produksi gas total dan diambil sampel gas hasil fermentasi untuk diuji kadar metan dan CO2. Pengaruh dari perlakuan dianalisis dengan prosedur mixed model ANOVA menggunakan perangkat lunak SAS versi On Demand (SAS Institute Inc, Cary) dan hasil yang berbeda nyata diuji lanjut dengan uji Tukey. Hasil penelitian berpengaruh nyata (P<0>2 per BKT dan BOT, dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan nutrien dalam rumen secara in vitro, produksi gas, fraksi gas, kadar CO2, kadar NH3, protein mikroba, dan jumlah protozoa. Penambahan dengan kadar 4% memberikan hasil terbaik dalam menurunkan kadar metan tanpa berpengaruh buruk terhadap kecernaan nutrien dan proses fermentasi rumen.

Methane is one of the gasses produced in the rumen and one of the greenhouse gasses which negatively impact the environment. One amidst variety of ways to suppress methane production is to harness plant secondary metabolites, and sappanwood is one amidst potential plants that can be used. This research was designed to examine the effects of sappanwood addition on in vitro nutrient digestibility, ruminal fermentation parameters and methane production. The substrate for this experiment composed of 60% elephant grass and 40% concentrate which consisted of 30% wheat bran pollard and 10% soybean meal. The treatments were addition of 0, 2, 4, and 6% sappanwood powder based on substrate’s dry matter content. The research was conducted using two methods, the first is in vitro ruminal nutrient digestion by Tilley and Terry (1963), and the second is in vitro gas production technique (IVGPT) by Menke dan Steingass (1988). At the end of the incubation, substrates from Tilley and Terry method were filtered to measure ruminal digestibility. Substrates from IVGPT method were filtered to measure its dry and organic matter digestibility, supernatant from IVGPT method was utilized to measure ruminal fermentation parameters, namely: pH, volatile fatty acids (VFA) concentrations, NH3 concentrations, microbial proteins, and protozoal counts. Total gas production was recorded throughout incubation and gas samples were taken at 12 and 48 hours of incubation. The treatment effects were analysed using mixed model ANOVA in SAS On Demand (SAS Institute Inc, Cary) and significant results were further analysed using Tukey test. The results showed significant effects (P<0>2­ production per DDM and DOM, and no significant effects (P>0.05) on ruminal nutrient digesibilities, gas productions, gas fractions, CO2 concentrations, NH3 concentrations, microbial proteins, and protozoal counts. The 4% sappanwood addition showed the best results on lowering methane per digested dry and organic matter concentrations without negatively affecting ruminal digestion and fermentation.

Kata Kunci : Gas metan, kayu secang, parameter fermentasi rumen, produksi gas In Vitro

  1. S2-2023-489163-abstract.pdf  
  2. S2-2023-489163-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-489163-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-489163-title.pdf