PENGARUH EKSTRAKSI BERBANTU ULTRASONIKASI TERHADAP RENDEMEN DAN SIFAT PEKTIN DARI KULIT DURIAN
Dewi Muliana Beru Ginting, Prof. Dr. Ria Millati, S.T., M.T ; Dian Anggraini Suroto, S.T.P., M.P., M.Eng. Ph.D
2023 | Tesis | S2 Ilmu dan Teknologi Pangan
Kulit buah durian (Durio zibethinus) merupakan limbah
buah dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pektin. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengoptimalkan proses ekstraksi pektin menggunakan metode
ekstraksi berbantuan ultrasonik (UAE) dan mengevaluasi sifat fisikokimianya.
Awalnya, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam UAE, seperti jenis pelarut (HCl,
asam sitrat, asam asetat, dan n heksana), waktu ekstraksi (10, 15, 20, 25, dan
30 menit), suhu ekstraksi (40, 50, 60, 70, dan 80 °C), rasio sampel:pelarut
(1:14, 1:17, 1:20, 1:23, dan 1:26 g/mL), duty of cycle (20, 40, 60, 80, dan
100%), dan amplitudo (20, 40, 60, 80, dan 100%) dievaluasi. Dengan menggunakan
Central Composite Design (CCD), suhu 74°C dan rasio sampel:pelarut 1:20 g/mL
ditentukan sebagai kondisi optimal dengan perkiraan hasil pektin sebesar 6,07%.
Nilai tersebut sesuai dengan hasil eksperimen yaitu 6,12%. Hasil optimasi
pektin dengan kondisi optimum dapat memenuhi kualitas pektin yang diharapkan,
yakni memiliki DE yang lebih rendah, nilai kadar air dan kadar abu yang
memenuhi standar IPPA (International Pectin Producers Association) dan FCC (Food Chemical
Codex), serta memiliki struktur yang lebih amorf (XRD) dan permukaan yang lebih
halus (SEM).
Durian (Durio
zibethinus) rind is fruit waste and can be used as a source of pectin. The
aim of this study was to optimize the pectin extraction process using
ultrasound-assisted extraction (UAE) method and evaluate its physicochemical
properties. Initially, influencing factors in UAE, such as solvent type (HCl,
citric acid, acetic acid, and n-hexane), extraction time (10, 15, 20, 25, and
30 minutes), extraction temperature (40, 50, 60, 70, and 80 °C), sample:solvent
ratio (1:14, 1:17, 1:20, 1:23, and 1:26 g/mL), duty of cycle (20, 40, 60, 80,
and 100%), and amplitude (20, 40, 60, 80, and 100%) were evaluated. Using
Central Composite Design (CCD), a temperature of 74°C and sample:solvent ratio
of 1:20 g/mL were determined as optimum conditions with an estimated pectin
yield of 6.07%. This value is in accordance with the experimental result, namely
6.12%. The results of optimizing pectin with optimum conditions can meet the
expected pectin quality, namely having a lower DE value, water content and ash
content so that it meets IPPA (International Pectin Producers Association) and
FCC (Food Chemical Codex) standards, as well as having more amorphous
properties structure. (XRD) and smooth surface (SEM).
Kata Kunci : Kulit Durian, pektin, UAE, Central Composite Design