Pengaruh gel nanokitosan ekstrak biji kecubung konsentrasi 1% terhadap ekspresi IL-10

Aquarina Hapsari, Dr.drg. Indra Bramanti, MSc.,Sp.KGA(K); Prof. Dr. drg. Iwa Sutardjo R.S, SU., Sp.KGA(K)

2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Kesehatan Gigi Anak

Kecubung (Datura metel L) merupakan kekayaan alam Indonesia yang digunakan masyarakat luas sebagai agen antiinflamasi. Teknologi nanokitosan  dikembangkan dalam sediaan topikal gel untuk mengatasi kelemahan faktor bioavibilitas, kelarutan, absorbsi senyawa aktif, dan kemampuan mencapai sel target yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gel nanokitosan ekstrak biji kecubung (EBK) 1% terhadap ekspresi IL-10 pada fase inflamasi proses penyembuhan luka Rattus norvegicus.

Gel nanokitosan EBK 1% diperoleh melalui metode gelasi-ionik kitosan-NaTPP. Subjek penelitian terdiri dari 30 Rattus norvegicus dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kontrol positif (Benzydamine-HCl), kontrol negatif, dan 2 kelompok perlakuan (gel kitosan EBK 1% dan nanokitosan EBK 1%). Aplikasi gel dilakukan pagi dan sore. Model inflamasi berjumlah 3 ekor tikus setiap kelompok. Seluruh tikus dibuat perlukaan menggunakan punch biopsy pada gingiva labial mandibula dan diberi perlakuan gel. Pada hari ke-0, 1, 3, dan 5 dilakukan dekapitasi sesuai kelompoknya. Preparat histologi dibuat dengan pengecatan imunohistokimia untuk pengamatan ekspresi IL-10. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis tingkat kepercayaan 95%.

Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan ekspresi IL-10 hari ke-1, 3, dan 5 kelompok gel nanokitosan EBK 1?n kitosan EBK 1% mengalami peningkatan, dan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontrol negatif (hari ke-0) dengan kelompok perlakuan hari ke-1 (p<0>Hasil uji Tukey menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara peningkatan kelompok gel nanokitosan EBK 1?ngan kelompok gel kitosan EBK 1% (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah gel nanokitosan EBK 1?rpengaruh yang sama besarnya dibandingkan gel kitosan EBK 1% terhadap peningkatan ekspresi IL-10 pada fase inflamasi penyembuhan luka gingiva tikus Rattus norvegicus 

Amethyst (Datura metel L) is one of Indonesia's natural plant resources which is used by the wide community as an anti-inflammatory agent. Nanochitosan technology is developed in topical gel preparation to overcome the weaknesses of bioavailability, solubility, absorption of active compound, and low ability to reach the target cell. This research aims to determine the effect of 1% amethyst seed extract (EBK) nanochitosan gel on IL-10 expression in the inflammatory phase of the wound healing process in Rattus norvegicus.

EBK 1% nanochitosan gel was obtained via the gelation-ionic chitosan-NaTPP method. The research subjects consist of 30 Rattus norvegicus which were divided into 4 groups, i.e positive control (Benzydamine-HCl), negative control, and 2 treatment groups (1?K chitosan gel and 1?K nanochitosan). Gel application is applied in the morning and evening. The inflammatory model had 3 rats per group. All rats were injured using a punch biopsy on the mandibular labial gingiva and subjected to gel treatment. On days 0, 1, 3, and 5, decapitation was carried out according to the group. Histological preparations were made using immunohistochemical staining to observe IL-10 expression. Data were analyzed using the Kruskal Wallis test with a 95% confidence level.

The results of the Kruskal Wallis test showed that IL-10 expression on days 1, 3, and 5 of the 1?K nanochitosan gel and 1?K chitosan gel groups had increased, and there was a significant difference between the negative control group (day 0) and the treatment group on day 1 (p<0>Tukey test results showed there was no significant difference between the increase in the 1?K nanochitosan gel group and the 1?K chitosan gel group (p>0.05). The conclusion of this study is that 1?K nanochitosan gel has the same effect as 1?K chitosan gel on increasing IL-10 expression in the inflammatory phase of gingival wound healing in Rattus norvegicus.

Kata Kunci : amethyst seeds, nanochitosan, IL-10, anti-inflammatory, gingiva, Rattus norvegicus