Gambaran maximum voluntary contraction otot mastikasi pada anak usia 12-15 tahun dengan bruxism (Kajian Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Jetis Yogyakarta)
Ajeng Poerborani Dityaningtyas, Dr. drg. Indra Bramanti, M.Sc., Sp. KGA(K); Prof. Dr. drg. Iwa Sutardjo R.S, SU., Sp. KGA(K)
2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Kesehatan Gigi Anak
Bruxism merupakan manifestasi dari
aktivitas fisiologi rongga mulut ekstrim yang ditandai dengan adanya suara
menggeretak serta gerakan cleancing dan grinding. Hal ini dipengaruhi
oleh neurochemical dan neurotransmitter sehingga
menstimulus tonus otot mastikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran maximum voluntary
contraction (MVC) otot mastikasi pada anak berusia 12-15 tahun dengan
bruxism berdasarkan jenis kelamin.
Penelitian dilakukan pada 1513 siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMPN 7, SMPN 11, SMPN 12 dan SMPN 14) di Kecamatan Jetis Yogyakarta. Jenis
penelitian ini merupakan deskriptif analitik untuk melihat gambaran MVC otot
mastikasi (otot masseter dan temporal) menggunakan surface electromyogram
(sEMG) Bitalino. Berdasarkan hasil skrining awal (self report),
didapatkan sejumlah 74 siswa memiliki riwayat bruxism. Hasil self report
tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan tanda klinis bruxism, sehingga
didapatkan 14 anak (7 laki-laki dan 7 Perempuan) yang kemudian akan dilakukan
pemeriksaan MVC. Gambaran MVC dilakukan pada 28 subjek (14 anak dengan bruxism
dan 14 anak tanpa bruxism). Pengukuran dilakukan pada regio kanan dan kiri otot
mastikasi sebanyak 3 kali. MVC didapatkan dari perhitungan root means square
(RMS). Hasil penelitian dianalisis menggunakan independent T test dengan
tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p<0>
Kesimpulan dari penelitian
menunjukkan bahwa MVC otot mastikasi pada bruxism lebih besar dibandingkan tanpa
bruxism pada anak usia 12-15 tahun.
Bruxism is a
manifestation of extreme oral physiological activity characterized by grinding
sounds and cleancing and grinding movements. It is influenced by neurochemicals
and neurotransmitters so that it stimulates mastication muscle tone. This study
aimed to analyze the picture of maximum voluntary contraction (MVC) muscle
mastication in children aged 12-15 years with bruxism based on sex. The study
was conducted on 1513 junior high school students (SMPN 7, SMPN 11, SMPN 12 and
SMPN 14) in Jetis District, Yogyakarta. This type of research is descriptive
analytic to see the MVC picture of mastication muscles (masseter and temporal
muscles) using Bitalino surface electromyogram (sEMG).
Based on the results
of the initial screening (self-report), it was found that a total of 74
students had a history of bruxism. The results of the self-report were then
examined for clinical signs of bruxism, so that 14 children (7 boys and 7
girls) were obtained who would then be examined for MVC. MVC imaging was done
on 28 subjects (14 children with bruxism and 14 children without bruxism).
Measurements were taken on the right and left regions of the mastication muscle
3 times. MVC is obtained from the calculation of the root means square (RMS).
The results of the study were analyzed using an independent T test with a
confidence level of 95%.
The results showed a
significant difference (p<0>
Kata Kunci : bruxism, MVC, sEMG, otot mastikasi, jenis kelamin