KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LERENG SELATAN GUNUNG SLAMET, JAWA TENGAH
YUNIAR PRAMUNDARI , Dr. Satyawan Pudyatmoko, S. Hut, M. Sc.
2009 | Skripsi | S1 KEHUTANANGunung Slamet adalah salah satu gunung berapi aktif yang ada di Pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan dan keanekaragaman jenis burung, mengetahui tipe habitat, dan mengetahui hubungan antara tipe habitat dengan kenekaragaman jenis burung di lereng selatan Gunung Slamet. Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi yang mewakili kondisi hutan lereng selatan Gunung Slamet. Lokasi pertama adalah Sarabadak yang berupa hutan sekunder yang berbatasan dengan lokasi wisata Baturaden, lokasi kedua yaitu Sidaboa yang berupa hutan sekunder, lokasi ketiga yaitu Taman Dringo yang berupa hutan primer. Metode untuk mengumpulkan data burung adalah Line Transect dengan dua sabuk, untuk mengumpulkan data vegetasi menggunakan metode jalur. Analisis untuk menghitung kerapatan dan keanekaragaman jenis burung adalah rumus estimasi densitas burung model linier, indeks keanekaragaman Shannon dan indeks kekayaan Margalef. Perbandingan keanekaragaman pada tiap lokasi dianalisis dengan uji t (Magurran) dan indeks perbedaan. Analisis untuk menghitung nilai vegetasi menggunakan rumus INP (Indeks Nilai Penting) dan indeks keanekaragamao Shannon. Analisis perbandingan jenis vegetasi menggunakan indeks perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 89 jenis burung dari 27 famili dan 74 jenis tumbuhan dari 35 famili. Jenis burung yang memiliki kerapatan tertinggi di Sarabadak, Sidaboa, dan Taman Dringo masing-masing adalah kacamata biasa (Zosterops palpebrosus) dengan nilai 0,789 individu/ha, tesia jawa (Tesia superciliaris) dengan nilai 1,028 individu/ha, dan munguk loreng (Sitta azuera) dengan nilai 0,888 individu/ha. Keanekaragaman jenis burung tertinggi terdapat di Taman Dringo, diikuti Sarabadak lalu Sidaboa. Keanekaragaman jenis burung di Sarabadak dengan Taman Oringo dan Sidaboa dengan Taman Dringo berbeda nyat&, sementara Sarabadak dengan Sidaboa tidak berbeda nyata. lndeks perbedaan tumbuhan penyusun komunitas di Sarabadak dengan, Sidaboa memiliki nilai 50, Sarabadak dengan Taman Dringo 83,56; Sidaboa dengan Taman Dringo 73,77. Tingginya keanekaragaman jenis burung tidak berbanding lurus dengan keanekaragaman vegetasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah karakteristik burung, kondisi habitat, dan gangguan dari manusia.
Mount Slamet is one of active volcanic mountain in Java island. The aim of the study is to find out about the density and the diversity of bird species on the southern slope of Mount Slamet, as well as to learn the habitat type and to discover the relationship between the diversity of bird species and the habitat type. The examination is performed in three sites representing the general condition of the area. The first site, Sarabadak, is a secondary rain forest neighbouring Baturaden, a tourism site. The second one is Sidaboa, also a secondary rain forest. The last one is Taman Oringo, a primary rain forest. In collecting the bird data used two belts Line Transect. In collecting vegetation data in path method is intensively used. To calculate the bird's density and diversity is tinier bird density estimation model, Shannon diversity index, and Margatef richness index. The diversity comparison on each site is analysed by t test (Magurran) and difference index. To calculate vegetation value, the analysis being used is Importance Value Index and Shannon diversity index. The assessment analysis of vegetation type is difference index. The examination result shows that there are 89 bird species out of 27 families and 74 vegetation species out of 35 families. The bird species with high density in Sarabadak, Sidaboa, and Taman Dringo respectively are kacamata biasa (Zosterops palpebrosus) having 0, 789 individual/ha, tesia jawa (Tesia superc:iliaris) having 1,028 individual/ha, and munguk loreng (Sitta azuera) scoring 0,888 individual/ha. The site being the most diverse is Taman Dringo, followed by Sarabadak and then Sidaboa. The bird's diversity between Sarabadak and Taman Dringo is differ greatly, as well as Sidaboa and Taman Dringo, while between Sarabadak and Sidaboa doesn't differ greatly. Sarabadak and Sidaboa's variance index of vegetation comparising the community is 50, Sarabadak and Taman Dringo's is 83.56, while Sidaboa and Taman Dringo's is 73.77. the value of bird's diversity doesn't always correspond with the value of vegetation diversity, it depends on bird•s characteristics, habitat's condition, and human disturbances.
Kata Kunci : Burung, kerapatan, keanekaragaman, habitat, vegetasi.