gambaran masalah psikologis pada remaja usia 11-14 tahun yang mengalami bruxism (kajian di smp n kecamatan jetis kota yogyakarta)
Muh E Nur Fahmi, Dr.drg.Indra Bramanti,M.Sc.,Sp.KGA(K) ; Prof.Dr.drg.Iwa Sutardjo RS.,SU.,Sp.KGA(K)
2024 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Kesehatan Gigi Anak
Latar Belakang : Bruxism memiliki berbagai macam etiologi. Salah satu kunci keberhasilan dalam sebuah perawatan bruxism adalah dengan mengetahui etiologi salahsatunya faktor psikologis. Masa remaja merupakan masa transisi dimana terjadi banyak perubahan, baik secara anatomis, fisiologis, fungsi emosional dan intelektual serta hubungan di lingkungan sosial.. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau mengidentifikasi gambaran masalah psikologis pada siswa remaja yang mengalami bruxism. Metode:Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah sejumlah 65 siswa remaja awal di SMPN Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta yang mengalami bruxism. Siswa diberikan kuisioner sebagai laporan mandiri terkait kejadian bruxism yang dialami oleh siswa dan kuesioner Depression anxiety stress scale (DASS) untuk mengukur derajat masalah psikologis. Data dianalisis dengan uji non parametric untuk melihat dan mengidentifikasi masalah kejadin bruxism pada remaja awal. Hasil: Gambaran masalah psikologis pada remaja yang mengalami bruxism antara lain adalah depresi, kecemasan, dan stress. Hasil penelitian menunjukkan distribusi masalah psikologis pada remaja yang mengalamai bruxism sebesar 9 remaja masuk dalam kelompok depresi, 28 remaja masuk dalam kelompok cemas dan 9 remaja masuk dalam kategori stress. Kesimpulan: Salah satu kunci keberhasilan dalam sebuah perawatan bruxism adalah dengan mengetahui etiologi salahsatunya yaitu faktor psikologis. Gambaran masalah psikologis pada remaja yang mengalami bruxism diantaranya adalah depresi, cemas, dan stress.
Background : Bruxism has various etiologies. One of the etiology of bruxism is psychological factor. Adolescence compared to the group of children and parents is the most difficult period. This period is a transition period where there are many changes, both anatomically, physiologically, emotional and intellectual functions as well as relationships in the social environment. One of the keys to success in the treatment of bruxism is to know the etiology. Objective: This study aims to identify psychological problems in adolescent students who experience bruxism. Method: This type of research is a descriptive study. It was conducted on 65 early adolescent students at SMPN Jetis District, Yogyakarta City who experienced bruxism. Parents and students were given a questionnaire as an independent report related to The incidence of bruxism experienced by students. The data were analyzed by non-parametric test to see the frequency of bruxism in early adolescents. Result: Identification of psychological problems in adolescents who experienced bruxism, among others, were depression, anxiety, and stress. Adolescents who were anxious and stressed had a tendency to be more It is easy to experience bruxism compared to those who are depressed. Conclusion: Identify psychological problems in adolescents who experience bruxism, including
Kata Kunci : Bruxism,Remaja,Depresi,Cemas,Stress