ANATT? SEBAGAI KONSEP MANUSIA NON-ESENSIAL DALAM BUDDHISME THERAV?DA: SEBUAH LANDASAN KRITIK TERHADAP COGITO ERGO SUM REN? DESCARTES
Galuh Nur Fattah, Dr. Septiana Dwiputri Maharani
2023 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat
Penelitian ini dilakukan untuk menguji konsep jiwa yang dipandang sebagai esensi
manusia dalam pemikiran Ren? Descartes, dengan menggunakan konsep Anatt?
dalam Buddhisme Therav?da. Konsep eternalitas jiwa, dalam hipotesis peneliti
adalah sumber masalah bagi penderitaan psikologis manusia dalam tatanan
kehidupan praktis. Dengan meyakini eternalitas jiwa, pikiran manusia membuat
delusi bahwa “aku” atau “diri” itu kekal dan tidak berubah. Ketika hal tersebut
berhadapan dengan faktisitas metafisika yang selalu berubah, maka kesedihan,
kebingungan, serta rasa tidak terima akan muncul, hal-hal inilah yang menjadi penderitaan
manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa pandangan
eternalitas jiwa adalah pandangan yang tidak kompatibel dengan status ontologi
manusia yang serba berubah dan tidak memiliki hakikat.
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan kritik
terhadap cogito ergo sum menggunakan konsep Anatt?. Ditemukan
bahwa res cogitans dalam dualisme Cartesian yang dipandang sebagai
hakikat manusia, memiliki celah ketika dianalisis menggunakan pendekatan n?m?-r?pa
dengan sudut pandang Sutta Pitaka dan Abhidhamma Pitaka. Dalam
realitas manusia, pikiran atau kesadaran tidak mungkin muncul tanpa ada
tubuh sebagai penopang. Secara keseluruhan, Anatt? memandang kedudukan
tubuh dan pikiran/batin secara setara, keduanya tidak memiliki hakikat dan
selalu mengalami perubahan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode
pengambilan data melalui studi pustaka. Metode analisisnya adalah metode
hermeneutika filosofis, dengan alur inventarisasi data, klasifikasi data,
sistematisasi data, dan refleksi hasil penelitian. Analisis yang digunakan
adalah deskripsi, holistika, interpretasi, dan deduksi.
Penelitian ini menyimpulkan tiga hal. Pertama, bahwa Anatt? merupakan konsep manusia non-esensial dalam Buddhisme Therav?da yang memandang diri manusia kosong dan tidak memiliki hakikat. Kedua, cogito ergo sum Ren? Descartes meyakini bahwa jiwa adalah hakikat manusia yang bersifat abadi. Ketiga, konsep Anatt? menolak pandangan eternalistik cogito dan mengelompokkannya ke dalam jenis kesadaran yang berasosiasi dengan keserakahan (lobha m?la citta).
This research is conducted to
examine the concept of the soul, regarded as the essence of human being in the
philosophy of René Descartes, using the concept of Anatt? in Therav?da Buddhism. The concept of the eternal soul, in
the researcher's hypothesis, is the source of problems for the psychological
suffering of humans in practical life. By believing in the eternity of the
soul, the human mind creates the delusion that the "I" or the
"self" is permanent and unchanging. When that things confronted with
the metaphysical facts within the ever-changing, therefore sadness, confusion,
and sense of non-acceptance be arise, and this becomes human suffering. The aim
of this research is to demonstrate that the view of the eternal soul is
incompatible with the ontological status of humans, who are constantly changing
and without essence.
This research criticizes the cogito ergo sum using the concept of Anatt?. It is found that the res cogitans in Cartesian dualism,
considered the essence of human being, has gaps when analyzed using the n?m?-r?pa approach with the perspective
of Sutta Pitaka and Abhidhamma Pitaka. In human reality,
thoughts or consciousness cannot be arise without the body as a support.
Overall, Anatt? views the position of body and mind as equal, both do
not have essence and always be changes. This qualitative research is conducted
through a literature study. The analytical method used is the philosophical
hermeneutic method, involving data inventory, data classification, data
systematization, and reflection on research results. The analysis includes
description, holistics, interpretation, and deduction.
The research concludes three things. First, Anatt? is a non-essential concept of human beings in Therav?da Buddhism that considering the human self as empty and without essence. Second, René Descartes's cogito ergo sum believes that the soul is the eternal essence of humans. Third, the concept of Anatt? rejects the eternalistic view of cogito and categorizes it into a type of consciousness that associated with greed (lobha m?la citta).
Kata Kunci : Filsafat Manusia, Anatt?, Cogito Ergo Sum, Ren? Descartes, Buddhisme Therav?da.