Analisis Operasi Cesar Menurut Klasifikasi ROBSON di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2021-2022

Gulam Gumilar, Prof.dr.Ova Emilia, M.Med.Ed.,PhD, Sp.O.G, Subsp.Obginsos, dr. Diannisa Ikarumi E.S, Sp.O.G, Subsp. Obginsos

2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

LATAR BELAKANG: Klasifikasi 10 grup Robson merupakan suatu sistem yang mengklasifikasikan populasi ibu hamil menurut karakteristik obstetri robson ke salah satu populasi Grup Robson. Adanya peningkatan tren angka operasi cesar di seluruh dunia merupakan masalah kesehatan yang harus diperhatikan. RSUD Panembahan Senopati Bantul adalah salah satu rumah sakit pemerintah daerah di Indonesia yang memiliki peningkatan angka operasi cesar >30% selama tahun 2012-2015. Dengan Klasifikasi Robson bertujuan untuk mengetahui grup mana yang berkontribusi terhadap peningkatan drastis dari angka operasi cesar.

METODE: Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif. Subjek adalah semua ibu hamil yang melahirkan di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2021-2022. Pengambilan data diambil dari data sekunder menggunakan instrumen Case Report Form (CRF) kemudian dilakukan analisis menggunakan Klasifikasi Robson dan analisis lanjut untuk menilai angka operasi cesar setiap grup.

HASIL: Dari total 2295 subjek didapatkan 906 subyek/ibu hamil yang melahirkan dengan operasi cesar dari tahun 2021-2022 (39,8%, 95% CI 38.27-41.33). Terdapat penurunan tren nilai sebesar 1,53%, 95% CI 1.08-2.12 selama 2 tahun. Namun pada beberapa grup masih didapatkan peningkatan nilai tren angka operasi cesar. Berdasarkan Klasifikasi Robson populasi terbesar adalah Grup 5 yaitu grup ibu multipara dengan riwayat operasi cesar (25,1%, 95% CI 23.09-27.12), grup ini juga berkontribusi terbesar terhadap angka operasi cesar dengan nilai 9,9%, diikuti Grup 4 yaitu grup ibu multipara tanpa riwayat operasi cesar dilakukan induksi atau operasi cesar sebelum persalinan (6,2%, 95% CI 3.22-8.27). Nilai trend OC grup 2 (grup ibu hamil nullipara dilakukan induksi atau operasi cesar sebelum persalinan),4,7(grup ibu multipara dengan presentasi bokong), dan 9 (grup ibu hamil janin dengan letak lintang/oblik) mengalami peningkatan dari tahun 2021-2022 dengan didapatkan pada grup 4 (8,5%) dan diikuti oleh grup 2 (4,4%, 95% CI 1.2-6.75). Analisis lanjut dari peningkatan tren angka operasi cesar ini terbesar adalah induksi gagal (14,6%, 95% CI 12.02-17.9). Penyebab lain adalah riwayat fetal compromised/fetal distress (10,6%, 95% CI 8.79-12.5).

KESIMPULAN: Tren angka operasi cesar RSUD Bantul tahun 2021-2022 sudah berhasil menurun sebesar 1,53%, 95% CI 1.08-2.12 selama 2 tahun, Namun pada beberapa grup masih didapatkan nilai yang tinggi . Grup 2, 4 dan 5 adalah penyumbang terbesar angka operasi cesar di RSUD Bantul tahun 2021-2022. Harus ada tindak lanjut yang dilakukan dengan memusatkan evaluasi rutin dan manajemen pada 3 grup tersebut untuk mengurangi angka operasi cesar.

BACKGROUND: The Robson 10-group classification is a system that classifies a population of pregnant women according to Robson obstetric characteristics into one of the Robson Group populations. The increasing trend of cesarean section rates worldwide is a health problem that must be considered. RSUD Panembahan Senopati Bantul is one of the local government hospitals in Indonesia that has an increase in cesarean section rates >30% during 2012-2015. This study aims to find out which groups contribute to the drastic increase in cesarean section rates.

METHODS: This study was a descriptive analytic study. The subjects were all pregnant mother who gave birth RSUD Panembahan Senopati Bantul in 2021-2022. Data were collected from secondary data using Case Report Form (CRF) instruments and then analyzed using Robson Classification and further analysis to assess the cesarean section rate for each group and analysis the causes of caesarean section.

RESULTS: From 2295 research subjects, 906 subjects/pregnant mother gave birth by caesarean section from 2021-2022 (39,8%, 95% CI 38.27-41.33). There was a decrease in the trend value of 1,53%, 95% CI 1.08-2.12 over 2 years. However, in some groups there is still an increase in the trend value of the caesarean section rate. Based on the Robson Classification, the largest population was Group 5 which is All multiparous women with at least one previous CS (25,1%, 95% CI 23.09-27.12 ), this group also contributed the most of the cesarean section rate with a value of 9.9%, followed by Group 4 which is Multiparous women without a previous CS, with a single cephalic pregnancy who had labour induced or were delivered by CS before labour (6,2%, 95% CI 3.22-8.27). The trend value of CS groups 2 (Nulliparous women with a single cephalic pregnancy, ?37 weeks gestation who had labour induced or were delivered by CS before labour),4,7(All multiparous women with a single breech pregnancy) has increased from 2021-2022 with gains group 4 (8.5%) and followed by group 2 (4,4%, 95% CI 1.2-6.75). Further analysis of the increase in the cesarean section rate cause was failed induction of labor (14,6%, 95% CI 12.02-17.9). Another cause that plays a significant role is a history of fetal compromised/fetal distress (10,6%, 95% CI 8.79-12.5).

CONCLUSION: The trend in the caesarean section rate at RSUD Panembahan Senopati Bantul in 2021-2022 has successfully decreased by 1,53%, 95% CI 1.08-2.12 over 2 years, but in some groups high values are still obtained. Groups 2, 4 and 5 are the biggest contributors to the caesarean section rate at Bantul Hospital in 2021-2022.  Intervention must be taken by focusing routine evaluation and management on these 3 groups to reduce the caesarean section rate.

Kata Kunci : Klasifikasi Robson, angka tren operasi cesar, RSUD Panembahan Senopati Bantul