Model Data Manajemen Informasi Perencanaan Percepatan Rehabilitasi Mangrove
ASDI RAHMAT SUSETYA, Djoko Soeprijadi, S.Hut., M.Cs.
2024 | Skripsi | KEHUTANAN
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2020 untuk mengoordinasikan dan memfasilitasi percepatan rehabilitasi mangrove (PRM) pada sembilan provinsi: Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Papua dengan target 600.000 hektare. Pelaksanaan PRM didasarkan pada perencanaan atau proses decision-making. Lokasi yang beragam membuat kegiatan perencanaan menjadi sangat kompleks sehingga sistem informasi manajemen (SIM) diperlukan untuk mengakomodasi data dan informasi terkait perencanaan PRM. Dalam perancangan SIM, dasar yang digunakan ialah model data yang di dalamnya terdapat keterlibatan pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan dan membangun model data manajemen informasi perencanaan PRM BRGM.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah structured analysis design technique (SADT) dengan mendekomposisi sistem secara hierarkis dari diagram konteks, data flow diagram (DFD), hingga entity relationship diagram (ERD). Validasi model dilakukan dengan validasi muka untuk diagram konteks dan DFD serta validasi daya guna untuk ERD.
Hasil penelitian ini mengidentifikasi sepuluh pemangku kepentingan, yakni Sub Kelompok Kerja Perencanaan Rehabilitasi Mangrove; Kelompok Kerja Program dan Anggaran; Kelompok Kerja Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat; Kelompok Kerja Monitoring, Evaluasi, dan Pengembangan Data; Kelompok Kerja Partisipasi dan Kemitraan; Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat; KLHK; Pokmas; Mitra; serta PADAT KARYA MANGROVE. Hasil uji validasi model menunjukkan bahwa diagram konteks dan DFD telah merepresentasikan realisme sistem perencanaan PRM BRGM serta model data ERD SIM Perencanaan PRM BRGM mampu memenuhi kebutuhan informasi mengenai penataan kawasan, dinamika preskripsi, kemajuan rencana, keterlibatan pelaksana, dinamika biaya alokasi, dan keterlibatan DIPA.
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) was established based on Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2020. BRGM is tasked with coordinating and facilitating PRM in nine provinces: North Sumatra, Riau Islands, Bangka Belitung, Riau, West Kalimantan, North Kalimantan, East Kalimantan, West Papua, and Papua with a target of 600,000 hectares. Implementation of PRM is based on planning or decision-making processes. The diversity of locations makes PRM planning activities very complex so that MIS is needed to accommodate data and information related to the planning of PRM. In MIS design, the basis used is a data model in which there is involvement of stakeholders. This study aims to identify stakeholders and build a data model for BRGM PRM planning information management.
The approach used in this study is the structured analysis design technique (SADT) by decomposing the system hierarchically from context diagram, data flow diagram (DFD), to entity relationship diagram (ERD). Model validation is carried out with face validation for context diagram and DFD as well as validation of utility for ERD.
The results of this study identified ten stakeholders, namely Sub Kelompok Kerja Perencanaan Rehabilitasi Mangrove; Kelompok Kerja Program dan Anggaran; Kelompok Kerja Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat; Kelompok Kerja Monitoring, Evaluasi, dan Pengembangan Data; Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat; KLHK; Pokmas; Mitra; and PADAT KARYA MANGROVE. The validation test results show that the context diagram and DFD have represented the realism of PRM BRGM planning system and the data model of ERD SIM Perencanaan PRM BRGM is able to meet the needs of information regarding area planning, prescription dynamics, plan progress, implementation involvement, allocation cost dynamics, and DIPA involvement.
Kata Kunci : Model data, SADT, Perencanaan, PRM, BRGM; Data model, SADT, Planning, PRM, BRGM