Pola Kecemasan dan Depresi pada Tiap Tahapan Terapi Penderita Kanker Endometrium yang Dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Shafira Vidiastri, dr. Muhammad Lutfi, Sp.O.G,Subsp.F.E.R.; Dr. dr. Ardhanu Kusumanto, Sp.O.G,Subsp.Onk

2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Latar Belakang: Kanker endometrium merupakan keganasan yang menempati urutan keempat dalam kesintasan (survival rate) pasien dibandingkan dengan kesintasan pasien yang menderita keganasan ginekologis lainnya. Proses medis mulai saat diagnosis ditegakkan, dilanjutkan terapi operatif, kemoterapi, dan radioterapi. Dampak psikologis yang buruk dapat terjadi pada setiap tahapan tersebut. Kecemasan sampai dengan depresi dapat mempengaruhi proses terapi yang sedang berjalan, karena kepatuhan pasien menjadi berkurang. Disamping itu kecemasan dan depresi dapat mempengaruhi sistem imunitas tubuh karena stress kronik dapat mencetuskan perubahan pada aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal. Tujuan: Untuk mengetahui pola kecemasan dan depresi yang timbul tiap tahapan terapi pada pasien kanker endometrium yang dirawat di RSUP Dr Sardjito. Metode: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner kuesioner Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) yang akan diambil saat menjelang operasi, setelah operasi, sebelum terapi adjuvant dan setelah seluruh terapi selesai. Hasil: Kecemasan tertinggi ditemui pada saat sebelum operasi dan menurun setelah operasi pada kelompok terapi operatif (50%) dan terapi kombinasi (55,6%). Kecemasan lebih banyak ditemui sebelum terapi adjuvan (37%) daripada setelah terapi (33,3%). Kecemasan setelah terapi pada kelompok terapi kombinasi (37%) lebih tinggi daripada kelompok terapi operatif (25%). Depresi tertinggi ditemui pada saat setelah operasi pada kelompok terapi kombinasi (25,9%) dan pada saat sebelum operasi pada kelompok terapi operatif (16,7%). Kesimpulan: Kecemasan cenderung muncul pada awal terapi dan menurun seiring berjalannya waktu, sedangkan depresi cenderung muncul pada akhir terapi. Kompleksitas penyakit dan terapi menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap kecemasan dan depresi pada penderita kanker endometrium.

Background: Endometrial cancer is a malignancy that rank fourth in patient survival rate compared to other gynecological malignancies. The medical process begins when the diagnosis is made followed by surgery and adjuvant therapies. Any psychological impacts can occur at each stage of therapy. Anxiety along with depression can reduce patient compliance and affect process of ongoing therapy. Moreover, anxiety and depression can affect immune system and trigger changes in hypothalamus-pituitary-adrenal axis. From clinical and experimental studies show increased concentration of pro-inflammatory cytokines and glucocorticoids that interfere with healing process. Objective: To determine the pattern of anxiety and depression that arises at each stage of therapy in endometrial cancer patients treated at Dr Sardjito Hospital. Methods: Data collection was caried out using the Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) questionnaire which will be taken before surgery, after surgery, before adjuvant therapy and after all therapy has been completed. Results: The highest anxiety was found before surgery and decrease after surgery both in the surgery treatment group (50%) and combination therapy (55,6%). Anxiety was more common before adjuvant therapy (37%) than after therapy (33,3%). The highest depression was found after surgery in the combination therapy group (25,9%) and before surgery in the surgery treatment group (16,7%). Conclusion: Anxiety tends to be present at the start of therapy and decrease over time, whereas depression tends to appear at the end of therapy. The complexity of the disease and therapy shows a strong influence on anxiety and depression in patients with endometrial cancer.

Kata Kunci : kecemasan, depresi, kanker endometrium, terapi operatif, kemoterapi, radioterapi, HADS, anxiety, depression, endometrial cancer, surgery, chemotherapy, radiotherapy