Hubungan Higiene saat Menstruasi yang diukur Menggunakan The Menstrual Practice Needs Scale (MPNS-36) dengan Kejadian Vaginosis Bakterial
Anna Kautsaria Putri, Dr. dr. Satiti Retno Pudjiati Sp.KK(K).; dr. Nurwestu Rusetiyanti, M.Kes., Sp.KK(K).
2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Latar Belakang: Vaginosis bakterial (VB) adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh pergantian flora Lactobaccillus sp penghasil H2O2 yang normal di dalam vagina dengan sekelompok bakteri anaerob batang gram negatif (Prevotella sp, Mobiluncus sp), Gardnerella vaginalis dan Mycoplasma hominis. Higiene organ genitalia saat menstruasi merupakan bagian penting dari faktor risiko terjadiya VB. Praktik manajemen higiene menstruasi (MHM) dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain sosiokultural, latar belakang pendidikan dan status ekonomi. The menstrual practice needs scale (MPNS-36) merupakan alat untuk mengukur higiene organ genitalia saat menstruasi versi bahasa Inggris yang belum ada dalam versi bahasa Indonesia dan belum pernah diuji untuk kasus VB. Tujuan: Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas MPNS-36 versi bahasa Indonesia dan aplikasinya untuk mengetahui hubungan tingkat MHM dengan kejadian VB. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan rancangan potong lintang. Penelitian dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah menguji validitas dan reliabilitas MPNS-36 versi bahasa Indonesia. Tahap kedua adalah menguji apakah ada hubungan MHM yang diukur dengan MPNS-36 dengan VB. Uji bivariat menggunakan chi-square (?2), dengan kemaknaan p<0> r tabel sehingga disebut valid. Uji reliabilitas menggunakan Cronbachs alpha sebesar 0,855 sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinilai reliabel. Uji VB dilakukan pada 41 subjek. Analisis bivariat menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara MHM (OR=3,31; 95%CI: 0,456 – 0,824, p=0,070) dengan VB. Analisis multivariat menunjukkan peningkatan odds ratio hubungan MHM (OR= 5,022; 95%CI: 1,15-21,88, p=0,032) dan douching vagina (OR= 14,043; 95%CI: 1.22-162.20, p=0,034) dengan VB. Kesimpulan: MPNS-36 versi bahasa Indonesia sebagai instrumen dengan validitas dan reliabilitas yang baik dapat digunakan untuk mengukur higiene saat menstruasi di Indonesia. Manajemen higiene menstruasi yang buruk disertai dengan douching vagina berisiko mengalami VB 4 hingga 14 kali.
Background: Bacterial vaginosis (BV) is a clinical syndrome caused by the replacement of the normal H2O2-producing Lactobaccillus sp flora in the vagina with a group of gram-negative rod anaerobic bacteria (Prevotella sp, Mobiluncus sp), Gardnerella vaginalis and Mycoplasma hominis. Hygiene of the genital organs during menstruation is an important part of the risk factors for BV. Menstrual hygiene management (MHM) practices are influenced by various factors including socio-cultural, educational background and economic status. The menstrual practice needs scale (MPNS-36) is a tool to measure the hygiene of the genital organs during menstruation in an English version which does not yet have an Indonesian version and has never been tested for VB cases. Objective: To find out the validity and reliability of the Indonesian version of MPNS-36 and its application to determine the relationship between the level of MHM and the occurrence of BV. Methods: This research was conducted with a cross-sectional design. The research was carried out in 2 stages. The first stage is to test the validity and reliability of the Indonesian version of the MPNS-36. The second stage is to test whether there is a relationship between MHM as measured by MPNS-36 and VB. The diagnosis of BV was established using the Nugent score. Bivariate test using chi-square (?2), with a significance p<0> r table, are considered valid. The reliability test uses Cronbachs alpha of 0,855 so that all questions in the questionnaire are considered reliable. The VB test was carried out on 41 subjects. Bivariate analysis showed no significant association between MHM (OR=3.31; 95% CI: 0.456 – 0.824, p=0.070) and the incidence of BV. Multivariate analysis showed an increase in the odds ratio for the association of MHM (OR= 5.022; 95% CI: 1.15-21.88, p=0.032) and vaginal douching (OR= 14.043; 95% CI: 1.22-162.20, p= 0.034) with BV. Conclusion: The Indonesian version of the MPNS-36 as an instrument with good validity and reliability can be used to measure menstrual hygiene in Indonesia. Poor menstrual hygiene management accompanied by vaginal douching increases the risk of experiencing VB 4 to 14 times.
Kata Kunci : vaginosis bakterial, manajemen higiene menstruasi, MPNS-3, bacterial vaginosis, menstrual hygiene managemen