Dampak Program Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PK2UKM) Terhadap Kinerja Usaha Koperasi Wanita di Kabupaten Kediri
Iga Artiya, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D.
2023 | Tesis | S2 Magister Ek.Pembangunan
Koperasi memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, namun potensi sebenarnya sering diabaikan karena kurangnya pendidikan koperasi. Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana melalui program DAK-Non Fisik PK2UKM untuk meningkatkan kapasitas koperasi dan UKM. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak program terhadap kinerja koperasi wanita di Kediri, memberikan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan dan peneliti. Latar Belakang Masalah: Dampak program DAK terhadap koperasi wanita di Kabupaten Kediri belum dipahami dengan baik. Kebaruan: Belum ada kajian sebelumnya mengenai dampak program DAK-Non Fisik PK2UKM terhadap kinerja koperasi wanita di Kabupaten Kediri. Studi ini akan memberikan wawasan unik ke dalam efektivitas program dalam meningkatkan hasil kerjasama.
Penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Metode kualitatif melibatkan representasi grafis dari distribusi komparatif kinerja koperasi sebelum dan sesudah program. Analisis kuantitatif menggunakan metode difference in difference (DiD), membandingkan tren sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan dan kontrol. Selain itu, penelitian ini menggunakan model Tobit untuk menangani nilai nol dalam data yang diamati. Teknik pengumpulan data melibatkan dokumentasi melalui data primer dan wawancara. Temuan/Hasil: Pelaksanaan program DAK PK2UKM Non Fisik tidak berdampak pada kinerja Koperasi Wanita di Kabupaten Kediri. Temuan menunjukkan bahwa program tidak memiliki kontribusi terhadap kinerja keuangan dan keberlanjutan koperasi. Kesimpulan: Alokasi DAK untuk pembinaan dan pengembangan koperasi tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kinerja koperasi yang tercermin dari belum adanya peningkatan profitabilitas (SHU). Hal ini disebabkan pelaksanaan program yang tidak efektif, metode yang sudah ketinggalan zaman, dan indikator sasaran yang tidak sesuai. Upaya evaluasi harus memprioritaskan peningkatan kualitas sistem pelatihan dan pendampingan daripada hanya berfokus pada aspek implementasi.
Cooperatives play a significant role in the economy of Indonesia, but their true potential is often overlooked due to a lack of cooperative education. The Indonesian government has allocated funds through the DAK-Non-Physical PK2UKM program to enhance the capacity of cooperatives and SMEs. This study aims to evaluate the program's effects on the performance of women's cooperatives in Kediri, providing valuable insights for policymakers and researchers. The DAK program's impact on women's cooperatives in Kediri Regency is not well understood. There is no prior study about the impact of the DAK-Non-Physical PK2UKM program on the performance of women's cooperatives in Kediri Regency. This study will provide unique insights into the effectiveness of the program in enhancing cooperative outcomes.
Research using qualitative descriptive analysis and quantitative analysis. Qualitative method involves the graphical representation of the comparative distribution of the cooperative's performance before and after the program. The quantitative analysis employs the Difference in Difference (DiD) method, comparing trends before and after the intervention in the treatment and control groups. Additionally, the study uses the Tobit model to handle zero values in the observed data. The data collection techniques involve documentation through primary data and interviews. The implementation of the Non-Physical DAK PK2UKM program has no impact on the performance of Women's Cooperatives in Kediri Regency. The findings suggest that the program has no contribution on the financial performance and sustainability of the cooperatives. DAK allocation for cooperative training and development did not show a significant impact on improving cooperative performance, as reflected by the lack of profitability improvement (SHU). This is due to ineffective program implementation, outdated methods, and mismatched target indicators. Evaluation efforts should prioritize enhancing training and mentoring systems' quality rather than focusing solely on implementation aspects.
Kata Kunci : Koperasi Wanita, Kinerja Usaha (SHU), Alokasi DAK, Program Pelatihan dan Pendampingan, Evaluasi Dampak.