Pengaruh Penggunaan Tepung Limbah Udang dan Tepung Limbah Krill dalam Ransum Terhadap Produktivitas dan Persentase Karkas Itik Mojosari
Akmal Abid Elrahman, Dr.Ir. Chusnul Hanim, M.Si., IPM., ASEAN Eng
2024 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN
Tepung limbah udang dan tepung limbah krill merupakan sisa hasil
industri pengolahan hasil laut yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Kandungan nutrien berupa protein kasar yang terkandung di dalam tepung
limbah udang dan tepung limbah krill berpotensi untuk dimanfaatkan
sebagai sumber protein alternatif yang dapat dikembangkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efek pemberian tepung limbah udang dan
tepung limbah krill dalam ransum terhadap produktivitas itik Mojosari.
Penelitian dilakukan pada kandang open house dengan populasi 200 ekor
Itik Mojosari. Terdapat empat perlakuan pakan yang diterapkan yaitu P0
(kontrol), P1 (tepung limbah krill 5%), P2 (tepung limbah udang 5 %), dan
dan P3 (tepung limbah krill 2,5?n tepung limbah udang 2,5%). Setiap
perlakuan terdiri dari lima ulangan dengan sepuluh ekor itik per perlakuan.
Bobot badan ternak dan konsumsi pakan dihitung untuk mengetahui
produktivitas ternak. Parameter produktivitas ternak yang dianalisis
meliputi bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan,
konversi pakan, bobot karkas, serta persentase karkas. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan analisis variasi pola searah (ANOVA).
Hasil penelitian menunjukkan pakan penambahan tepung limbah udang
sebesar 5?lam ransum dapat menurunkan konsumsi pakan serta
bobot badan akhir itik, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap
konversi pakan serta persentase karkas. Dari hasil penelitian diketahui
bahwa penambahan tepung limbah krill sebesar 5?lam ransum itik
Mojosari menurunkan produktivitas. Penggunaan campuran 2,5% tepung
limbah udang + 2,5% tepung limbah krill potensial diterapkan karena
dapat memberikan peningkatan produktivitas ternak itik Mojosari secara
keseluruhan.
Waste shrimp flour and waste krill flour are residual products from
the seafood processing industry that have not been utilized optimally. The
nutrien content in the form of crude protein contained in shrimp waste flour
and krill waste flour has the potential to be used as an alternative protein
source that can be developed. This study aims to determine the effect of
giving shrimp flour and krill flour in the ration on the productivity of
Mojosari duck meat. The study was conducted in an open house with a
population of 200 Mojosari ducks. There were four feed treatments
applied, namely P0 (control), P1 (5% krill meal), P2 (5% shrimp meal), and
P3 (2.5% krill flour and 2.5% shrimp meal). Each treatment consisted of
five replicates with ten ducks per treatment. Cattle body weight and feed
consumption are calculated to determine livestock productivity.
Parameters of livestock productivity analyzed included body weight, daily
body weight gain, feed intake, feed conversion, carcass weight, and
carcass percentage. The data obtained were analyzed using one-way
pattern variation analysis (ANOVA). The results of the study showed that
the addition of 5% shrimp meal to the ration reduced feed consumption
and final body weight of ducks, but had no significant effect on feed
conversion and carcass percentage. From the results of the study, it was
concluded that the addition of 5% krill flour in the Mojosari duck ration
reduced productivity. The use of a mixture of 2.5% shrimp meal + 2.5%
krill flour has the potential to be applied because it can increase the overall
productivity of Mojosari ducks.
Kata Kunci : Duck, Waste Krill Meal, Waste Shrimp Meal, Productivity