Laporkan Masalah

osteobiografi fragmen rangka Manusia Pawon berdasarkan studi tafonomi, osteoskopi, dan osteometri

Muhamad Duta Ac Permana, Dr. Anggraeni, M. A.

2024 | Skripsi | ARKEOLOGI

Pemahaman osteobiografi pada rangka manusia yang menghuni Gua Pawon pada awal kala holosen menjadi inti pembahasan pada penelitian ini. Tujuan dari pemahaman osteobiografi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui profil biologi dan anomali pada ketujuh rangka individu. Penelitian dilakukan dengan peninjauan ulang kondisi cranium, termasuk gigi untuk dikomparasikan dengan penelitian sebelumnya. Pembahasan kemudian diperluas dengan meninjau kondisi tulang postkranium untuk mengetahui profil biologi dan anomali baru selain yang terdapat pada tulang cranium dan gigi.

Penelitian ulang terhadap Manusia Pawon dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif komparatif untuk menganalisis osteoskopi dan osteometri
terhadap fragmen rangka asli dan replika. Analisis dilakukan pada tulang cranium dan postkranium tujuh individu rangka. Analisis didahului dengan pengamatan jejak tafonomi untuk mengetahui perubahan kondisi tulang pada fase postmortem. Analisis tafonomi diperlukan untuk membedakan kondisi tulang yang termasuk dalam osteoskopi rangka.

Analisis osteoskopi dan osteometri dalam penelitian ini menunjukkan adanya variasi dalam profil biologi Manusia Pawon dibandingkan dengan penelitian terdahulu. Variasi tersebut yaitu jenis ras, jenis kelamin, umur, ukuran tulang, patologi, jenis aktivitas dan praktek budaya yang dapat ditemukan melalui adanya anomali pada tulang dan gigi. Anomali ditemukan pada Rangka III, Rangka IV, Rangka V, dan Rangka VII. Hasil analisis patologi dalam profil biologi yang diketahui dari replika berupa eburnasi pada area sendi tulang serta fragmen rangka asli berupa porositas pada permukaan tulang, karies pada gigi, dan modifikasi pangur. Patologi tersebut ditemukan pada dens caninus untuk karies, porositas pada
cranium parietal dan proximal humerus dan artritis ditemukan pada tulang humerus distalis, femur distalis, radius proximalis.

Porositas yang menjadi indikasi penyakit pada keempat individu diperkirakan berkaitan dengan defisiensi zat besi. Defisiensi tersebut diindikasikan
menjadi gejala pada penyakit malaria, tuberkulosis, dan human immunodeficiency virus (HIV). Analisis osteometri dan patologi juga menemukan indikasi
intensifikasi aktivitas Rangka III dan Rangka VII seperti yang tampak pada tulang ulna.

The study of the osteobiography of the human skeleton that inhabited Pawon Cave in the early Holocene period is the core of the discussion in this study. The purpose of understanding osteobiography in this study is to determine the biological profile and anomalies in the seven individual skeletons. The research was conducted by reviewing the condition of the cranium, including teeth to be  compared with previous studies. The discussion was then extended by reviewing the condition of the postcranial bones to determine new biological profiles and anomalies other than those found in the cranium and teeth.

A repeat study of Pawon Man was conducted using a comparative descriptive method to analyze osteoscopy and osteometry of original and replica skeletal fragments. The analysis was conducted on the cranium and postcranium bones of seven skeletal individuals. The analysis was preceded by  observation of taphonomic traces to determine changes in bone condition at the postmortem phase. The taphonomic analysis was necessary to determine the bone conditions included in the skeletal osteoscopy.

Osteoscopic and osteometric analysis in this study showed variations in the biological profile of Pawon Man compared to previous studies. These variations include race, sex, age, bone size, pathology, activity type and cultural practices that can be found through anomalies in bones and teeth. Anomalies were found in Skeleton III, Skeleton IV, Skeleton V, and Skeleton VII. The results of pathology analysis in the biological profile known from replicas in the form of eburnation in the bone joint area and original skeletal fragments in the form of porosity on the bone surface, caries on the teeth, and pangur modification. These pathologies were found in the dens caninus for caries, porosity in the parietal cranium and proximal
humerus and arthritis found in the bones of the distal humerus, distal femur, proximal radius.

The porosities that were indicated by the disease observed in four individuals were thought to be related to iron deficiency. These deficiencies are indicated to be symptoms of malaria, tuberculosis, and human immunodeficiency virus (HIV). Osteometry and pathology analysis also found indications of intensification of Skeleton III and Skeleton VII activity as seen in the ulna bone.

Kata Kunci : osteobiografi, paleopatologi, osteoskopi, pawon

  1. S1-2023-443303-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443303-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443303-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443303-title.pdf  
  5. S1-2024-443303-abstract.pdf  
  6. S1-2024-443303-bibliography.pdf  
  7. S1-2024-443303-tableofcontent.pdf  
  8. S1-2024-443303-title.pdf